Revolusinews.id Karawang – SMP Negeri 1 Pedes, Kabupaten Karawang, diduga melakukan manipulasi data jumlah siswa dalam pengajuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tahun anggaran 2023-2024.
Dugaan tersebut mencuat setelah adanya perbedaan antara data jumlah siswa yang disampaikan oleh pihak sekolah dan data yang tercatat dalam laporan di aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OMSPAN).
Baca (Tidak Sesuai Data BOS, LSM ICON RI Desak Disdikpora Audit Jumlah Siswa SMPN Satap 1 Cibuaya)
Kepala Sekolah SMPN 1 Pedes ketika dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa jumlah siswa di sekolahnya pada tahun 2023 adalah sebanyak 960 siswa dan di tahun 2024 sebanyak 967 siwa.
Namun, hasil pantauan media dalam laporan pihak sekolah melalui aplikasi OMSPAN menunjukkan bahwa data jumlah siswa yang dilaporkan ke pemerintah adalah 983 siswa di tahun 2023 dan 1.032 siswa di tahun 2024.
Adanya selisih jumlah siswa ini memunculkan dugaan manipulasi data untuk mendapatkan dana BOS dalam jumlah lebih besar. Menanggapi perbedaan data tersebut, Ketua LSM ICON RI DPW Jawa Barat, Marojak, ST, menyampaikan rencananya untuk melaporkan temuan ini kepada pihak berwenang.
“Perbedaan data antara pengakuan kepala sekolah dan laporan OMSPAN sangat signifikan. Kami akan melaporkan temuan ini, karena dugaan manipulasi data ini sangat kuat dan dapat merugikan keuangan negara,” ujar Marojak, ST.
LSM ICON RI berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti laporan ini agar pengelolaan dana BOS dapat berjalan dengan transparan dan akuntabel. Hal ini dinilai penting demi keadilan dan kelancaran operasional pendidikan di SMP Negeri 1 Pedes dan sekolah-sekolah lainnya. (Gun)