UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

Pemasangan Jembatan Bailey Molor, DPRD Karawang Sebut Gegara Tanpa Kajian Matang

Redaksi_Revolusi
4/15/25, 10:59 WIB Last Updated 2025-04-15T03:59:04Z


Revolusinews.id Karawang - Anggota Komisi III DPRD Karawang, Mulyadi, menyebut jembatan bailey di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan terkesan terburu-buru tanpa kajian matang.

Hal itu menyusul lambannya pengerjaan rangka baja atau bailey tersebut dari target yang ditetapkan selama dua pekan sejak Jembatan Cicangor amblas pada 3 Maret 2025 lalu.

“Biasanya bailey itu dipasang di samping jembatan yang rusak, seperti di Sukabumi. Ini harus jadi kajian juga, enggak asal pasang,” tegasnya saat dihubungi, Selasa (18/3).

Menurut Mulyadi, jembatan bailey yang dipasang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat seharusnya ditempatkan di lokasi yang lebih aman, bukan di dalam struktur jembatan yang amblas.

“Ini dipasangnya kan di area yang dalam artian tidak di bawah jembatan yang ada. Yang saya khawatirkan, kalau konstruksi jembatan lama tidak diambil dulu, ketika amblasnya semakin parah, jembatan bailey akan tergerus juga,” ujarnya.

Ia menjelaskan secara umum, jembatan bailey biasanya digunakan sebagai jembatan darurat untuk menggantikan jembatan utama yang hanyut terbawa arus atau rusak total.

Namun dalam kasus ini, jembatan amblas itu justru malah ditunpangi bailey justru dalam struktur jembatan.

Kalau jembatan lama semakin turun, maka bailey juga akan ikut terbawa. Itu enggak efektif menurut saya, kecuali bailey ada dalam posisi lain atau struktur lain,” tambahnya.

Minta tuntas sebelum Lebaran

Sebelumnya, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mendesak Pemprov Jawa Barat (Jabar) menuntaskan penyelesaian jembatan Cicangor di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan sebelum Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Baru saja saya koordinasi dengan Dinas BMPR (Bina Marga dan Penataan Ruang), pokoknya saya minta lebaran sudah harus jadi,” ucap Aep, Selasa (18/3).

Aep menegaskan, jembatan tersebut merupakan akses vital karena menjadi jalur alternatif pemudik menuju Cianjur hingga Bogor serta destinasi sejumlah tempat wisata di Karawang.

 

Di sisi lain, Pemprov Jabar pun diakuinya mendapat kendala teknis dalam pengerjaan karena tiang pondasi jembatan terus turun hingga 2,7 meter, sehingga membahayakan jika pekerjaan pemasangan terus dilanjutkan.

“Maka Pemprov akan terlebih dahulu membongkar beton dan melepas rangka baja utama jembatan lama, sehingga ketika pemasangan bailey ini semua berjalan dengan aman,” katanya.

“Sembari penyesuaian teknis pekerjaan ini berlangsung, mereka akan membuat jembatan darurat yang bisa dilintasi oleh motor untuk membantu mobilitas warga yang sekian hari terganggu karena jembatan putus. Insyaallah, jembatan darurat ini segera dikerjakan,” tambah dia. (*)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+