UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

Merasa Tidak Ada Tindak Lanjut, Kaur Kesra Desa Telukjaya Anggap Berita Soal Pemotongan Honor Bohong

Redaksi_Revolusi
4/11/25, 20:18 WIB Last Updated 2025-04-11T13:18:04Z


Revolusinews.id – Karawang. Jumat (11/04/25.)Polemik dugaan pemotongan honor daerah (Honda) bagi guru ngaji dan marbot di Desa Telukjaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, yang sempat mencuat ke publik menjelang Idulfitri 1446 H, kini menuai tanggapan dari pihak yang disebut-sebut dalam pemberitaan.


Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Desa Telukjaya, Satiri, yang namanya diseret dalam tuduhan tersebut, akhirnya angkat bicara. Ia membantah keras seluruh tudingan yang dialamatkan padanya dan menganggap pemberitaan tersebut tidak berdasar.


"Berita itu bohong. Tidak ada yang namanya pemotongan honor. Semua sudah sesuai prosedur dan berdasarkan hasil musyawarah.kata Satiri,saat berkowar.di depan warga.


Sebelumnya, mencuat kabar bahwa honor yang seharusnya diterima penuh oleh para guru ngaji dan marbot dipotong oleh oknum desa dengan dalih musyawarah dan kesepakatan. Bahkan, ada dugaan bahwa nama-nama penerima bantuan disulap, alias dimanipulasi agar pihak tertentu bisa mendapatkan insentif tersebut.


"Yang lebih parahnya lagi, kaur kesra menyulap nama-nama yang tidak jelas. Orang yang tidak pernah jadi guru ngaji, tiba-tiba dapat insentif. Itu jelas permainan," ungkap salah satu narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.


Narasumber lain juga menyampaikan bahwa saat ini pihak yang bersangkutan terkesan menantang publik, karena tidak ada tindak lanjut hukum atau klarifikasi lanjutan dari pihak desa maupun aparat.


"Kemarin Satiri itu tekowar aja tuh bang. Bilangnya, 'Berita guru ngaji mana? Sampai sekarang sepi aja, enggak ada apa-apa.' Seolah-olah ngetes, kayak nantangin," ujar narasumber tersebut.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah desa maupun pihak Kecamatan Pakisjaya terkait perkembangan dugaan tersebut. Warga berharap aparat terkait dapat segera melakukan investigasi untuk memastikan transparansi penggunaan dana insentif keagamaan.(Gun)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+