Ngawi. RevolusiNews .id—Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) menilai Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, kurang responsif dalam menanggapi laporan masyarakat terkait dugaan pemotongan dan penyelewengan bantuan sosial.
Ketua Koordinator Nasional (Kornas) LSM KCBI, Suwondo, mengaku telah berupaya melakukan klarifikasi kepada Kadinsos sejak 27 Maret 2023 dan 25 November 2023, baik melalui sambungan telepon WhatsApp maupun pertemuan langsung di ruang kerja Kadinsos. Klarifikasi tersebut terkait laporan masyarakat Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, mengenai dugaan pemotongan program sosial, di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Dugaan penyelewengan ini disebut melibatkan pengurus, penyalur, toko penyedia bantuan, bahkan oknum perangkat desa yang merangkap sebagai Kepala Urusan (KAUR).
Saat dikonfirmasi, Kadinsos Kabupaten Ngawi, Budi, menegaskan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.
"Itu tidak mungkin terjadi, semua bantuan sudah disalurkan sesuai data penerima dan telah dikawal oleh pendamping," ujar Budi.
Namun, laporan masyarakat terus mencuat seiring beredarnya bukti kuat di lapangan, salah satunya di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Warga menemukan adanya dugaan pemotongan dan penggelapan bantuan sosial yang seharusnya diterima oleh mereka.
Kasus ini semakin menguat setelah warga penerima bantuan di Desa Sambirejo beramai-ramai mendatangi pihak terkait pada 23 Maret 2025, menuntut kejelasan atas bantuan yang tak kunjung diterima. Dalam pertemuan itu, MY — salah satu perangkat desa yang juga merangkap sebagai pemilik toko penyalur bantuan — akhirnya mengakui telah menggelapkan dana bantuan sejak tahun 2023. MY juga menyatakan kesediaannya untuk mengembalikan dana tersebut.
Menanggapi perkembangan kasus ini, LSM KCBI kembali melakukan klarifikasi kepada Kadinsos Ngawi. Budi menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan.
"Saya sudah turun tangan bersama Pak Camat Ngrambe," ungkap Budi.*(Swd)