SAMOSIR, revolusinews.id– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir, Jonson Gultom, menjadi sorotan publik setelah rekaman kemarahannya di SMPN 1 Sianjur Mula-mula viral. Sikap arogannya diduga dipicu oleh laporan tiga guru yang mengadu ke anggota DPRD terkait dugaan permasalahan kepemimpinan kepala sekolah. Salah satu isu utama yang disorot adalah penggunaan dana BOS, yang lebih banyak dialokasikan untuk membeli pot bunga daripada buku penunjang pembelajaran.
Namun, yang lebih disayangkan adalah sikap anggota DPRD Samosir yang menjadi tempat para guru berkeluh kesah. Pantas Limbong, salah satu anggota dewan yang disebut-sebut menerima laporan tersebut, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh Redaksi.
"Mohon tanggapannya pak dewan Terkait kejadian Kadis Pendidikan yang marah marah di SMPN 1 Sianjur mula mula kepada 3 orang guru pengajar, di duga dampak dari keluhan guru tersebut yang sebelumnya di sampaikan kepada pak dewan'
Salah seorang tokoh masyarakat, Panal Limbong, SH, MH, menyesalkan tindakan Kadis Pendidikan yang seharusnya menjadi pembina dan pelindung bagi tenaga pendidik, namun justru menunjukkan sikap arogan. Ia juga mengkritik keras anggota DPRD Samosir yang seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan sekadar menjadi perantara yang justru memicu ketegangan antara guru dan dinas.
"Kita belum mendengar satu kata pun dari anggota dewan terkait insiden ini. Jangan sampai wakil rakyat di gedung megah sana hanya menjadi juru adu domba, bukannya memperjuangkan aspirasi dan mencari solusi bagi rakyat,"tegas Panal Limbong.
DPRD memiliki fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan daerah, termasuk dalam pengelolaan pendidikan. Oleh karena itu, publik menanti sikap tegas dan solusi konkret dari para wakil rakyat terkait permasalahan ini.**Redaksi**