Revolusinews.id, Karawang - Hampir semua pengusaha batu bata yang ada di desa Mekarmulya, kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, sudah tidak berproduksi lagi. Bekas galian tanah yang ada, oleh warga di manfaatkan untuk memelihara (beternak) ikan.
Baca (Penyembunyikan Informasi dari masyarakat Pebenarnya Melakukan **upaya pembodohan**.)
Dimanfaatkannya bekas lahan galian lio untuk berternak ikan, beralih profesi dari pengusaha batu bata menjadi peternak ikan, untuk mempertahankan perekonomian guna mencukupi kebutuhan keluarga.
Saat ini tidak kurang dari 300 pengusaha batu bata yang ada di desa Mekarmulya beralih menjadi peternak ikan patin. Mereka menghentikan usaha batu bata, karena di pasaran beralih ke Hebel, kata H. Dalim Rudiansyah kepala desa Mekarmulya kepada awak media, Kamis (22/10/'24) di ruang kerjanya.
Dari 300 pengusaha batu bata, ada sekitar 50 hektar lahan bekas galian (Lio) yang beralih fungsi di jadikan Balong untuk memelihara ikan Patin secara mandiri.
Masing masing peternak ikan memiliki minimal 500 meter sampai yang terluas sampai 1 hektar, ujarnya.
Dalim menjelaskan, dari ratusan peternak ikan yang ada, sampai saat ini belum terkoordinir secara maksimal. Mereka masih mandiri, baik pemeliharaan, perawatan sampai penjualan hasil panen.
Baca (Dugaan Ketidak Netral ASN Dinas Pendidikan Dairi Warga Lapor Ke Bawaslu)
Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah kabupaten Karawang melalui dinas perikanan untuk memberikan perhatian. Baik berupa bantuan, penyuluhan tentang berternak ikan yang baik yang bisa meningkatkan hasil panen, juga pemasaran, ungkapnya.
Terkait hal ini, kami akan melakukan pendataan siapa saja yang berternak ikan secara lengkap. Nama lengkap pemilik dan berapa luas area (kobak) yang di kelola untuk ternak ikan, pungkasnya. (ryo bewok).