revolusinews.id Subang - Ratusan hektare sawah di dua Desa di Pantura, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat belum bisa ditanami akibat kekeringan. Dampak kemarau yang menerjang areal pertanian kurang pasokan air dipastikan jadwal tanam mundur dan petani terancam gagal tanam, dua desa tersebut yakni Desa Jayamukti dan Desa Rawamekar.
Kepala Desa Jayamukti Surjaya mengatakan, area pertanian di desanya dari seluas 545 Hektare sebanyak 250 hektare sawah belum bisa ditanami karena kurang pasokan air di irigasi. Sehingga, sawah di wilayah itu belum bisa ditanami.
"Kami dari pihak Pemerintah Desa telah berupaya menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kebutuhan air para petani namun karena musim kemarau ini pasokan air dari irigasi belum ada terpaksa sawah belum di garap jadwal tanam mundur ,"ujarnya.
Saat ini memasuki kemarau petani membutuhkan pasokan air dari hulu untuk mengairi sawah namun air tak kunjung mengalir selain itu di lokasi hulu di saluran sekunder sedang dilakukan proyek nasional berupa Renovasi saluran sekunder ini juga menjadi kendala pasokan air bagi petani, jelas Kades Jayamukti.
"Apabila dalam satu bulan ini air tak kunjung mengalir ke saluran sawah petani, bukan tidak mungkin petani akan mengalami gagal tanam," tandasnya.
Surjaya mengaku, pemerintah desa sudah melakukan berbagai upaya dan berkoordinasi dengan berbagai pihak pengairan dan PJT agar pasokan air untuk areal sawah terpenuhi dan tercukupi sehingga petani bisa tanam di bulan ini.
Surjaya mengaku, pemerintah desa sudah melakukan berbagai upaya dan berkoordinasi dengan berbagai pihak pengairan dan PJT agar pasokan air untuk areal sawah terpenuhi dan tercukupi sehingga petani bisa tanam di bulan ini.
"Kami berharap pasokan air untuk areal persawahan di dua desa tercukupi juga pengerjaan pembangunan renovasi saluran sekunder juga tak terganggu dengan sistem buka tutup dua hari air di salurkan ke saluran irigasi satu hari pasokan air di irigasi di tutup, "ungkapnya.