revolusinews.id Subang - Ratusan nelayan tradisional Muara Ciasem, Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat kesulitan melaut.dalam dua pekan terakhir, hal ini lantaran akibat terjadi pendangkalan muara sungai Ciasem yang menjadi jalur masuk dan keluarnya perahu dari laut.
Akibat pendangkalan Muara Sungai Ciasem para nelayan terpaksa untuk melaut dan menjual ikan ke pelelangan KUD Mina Bahari menunggu beberapa jam air laut pasang. Bahkan, di akibatkan pendangkalan Muara Sungai Ciasem sebagian nelayan terpaksa berhenti melaut untuk sementara, guna menghindari kerusakan perahu dan mesin kapal.
Menurut Ali, nelayan tradisional Muara Ciasem mengatakan, pendangkalan muara sungai Ciasem terjadi sejak dua pekan, ketinggian air pada saat surut hanya sekitar 50 sentimeter. Padahal, ketinggian air yang layak dilalui perahu tradisional dengan berat lima gross ton sekitar satu meter.
Namun saat ini, mereka terpaksa menunggu air pasang bahkan hingga malam hari agar bisa dilalui perahu. "Ujar Ali Munggu ( 22/1/23)
Kasmudi nelayan lainnya mengungkakan, akibat pendangkalan Muara Sungai Ciasem sangat merugikan nelayan, karena waktu melaut mereka menjadi terbatas. Bahkan sejumlah nelayan sempat tidak bisa melaut selama tiga hingga bahakn bisa empat hari. Apabila dipaksakan, melaut perahu nelayan dan mesin kapal akan rusak, jelas Kasmudi.
Kondisi tersebut nelayan minta pemerintah mengatasi persoalan ini yaitu dengan melakukan pengerukan Muara Sungai Ciasem. Agar nelayan bisa melaut karena profesi nelayan di daerah ini sudah merupakan turun temuru, pungkasnya. (ahd)