CEO

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

UCAPAN RAMADHAN

BREAKING NEWS

Loading...

no-style

Nelayan Muara Ciasem Blanakan Keluhkan Pendangkalan Muara Sungai Ciasem

adminrevolusinews.id
1/22/23, 13:40 WIB Last Updated 2023-01-22T14:25:33Z

 

revolusinews.id Subang - Ratusan nelayan tradisional  Muara Ciasem, Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat  kesulitan melaut.dalam dua pekan terakhir, hal ini lantaran akibat terjadi pendangkalan muara sungai Ciasem yang menjadi jalur masuk dan keluarnya perahu dari laut.
 

Akibat pendangkalan Muara Sungai Ciasem para nelayan terpaksa untuk melaut dan menjual ikan ke pelelangan KUD Mina Bahari menunggu beberapa jam air laut pasang. Bahkan, di akibatkan pendangkalan Muara Sungai Ciasem  sebagian nelayan terpaksa berhenti melaut untuk sementara, guna menghindari kerusakan perahu dan mesin kapal.

 

Menurut  Ali, nelayan tradisional Muara Ciasem  mengatakan, pendangkalan muara sungai Ciasem terjadi sejak dua pekan,  ketinggian air pada saat surut hanya sekitar 50  sentimeter. Padahal, ketinggian air yang layak dilalui perahu tradisional dengan berat lima gross ton sekitar satu meter.

 

Kondisi akibat adanya endapan lumpur atau pendangkalan  pada muara sungai Ciasem . "Akibatnya, nelayan tidak bisa leluasa menjalankan perahu. Biasanya, para nelayan perahu oboran  mulai melaut pukul 15 .00 Wib sore hari dan pagi jam 05.00 Wib pagi, ungkapnya.



Namun saat ini, mereka terpaksa menunggu air pasang bahkan hingga malam hari agar  bisa dilalui perahu. "Ujar Ali Munggu ( 22/1/23)


Kasmudi nelayan lainnya mengungkakan, akibat pendangkalan Muara Sungai Ciasem  sangat merugikan nelayan, karena waktu melaut mereka menjadi terbatas. Bahkan sejumlah nelayan  sempat tidak bisa melaut selama tiga hingga bahakn bisa empat hari. Apabila dipaksakan, melaut  perahu nelayan dan mesin kapal akan rusak, jelas Kasmudi.



Kondisi tersebut nelayan minta pemerintah mengatasi persoalan ini yaitu dengan  melakukan pengerukan Muara Sungai Ciasem.  Agar nelayan bisa melaut karena profesi nelayan di daerah ini sudah merupakan turun temuru, pungkasnya. (ahd)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+