Ribuan warga dan nelayan sejak pagi tumpah ruah berkumpul di sekitar Tempat Pelelangan Ikan KUD Mina Fajar Sidik. Warga antusias meneriahkan setelah dua tahun tidak menggelar ruwat laut semeriah ini karena pandemi covid-19
Prosesi ruwat laut di mulai setelah replika perahu dongdang berisi kepala kerbau dan sesaji serta darah kerbau di simpan dalam perahu dongdang. Setelah itu Dongdang berbentuk replika perahu tersebut digotong ramai-ramai ke atas perahu dan bersiap siap hendak di bawa ke tengah lautuntuk di larung. Di belakangnya diikuti lebih dari seratus perahu lainnya mengiringi.
Setelah dirasakan aman dondang replika perahu dilarung ke laut. Seketika itu ratusan nelayan isi dongdang menjadi rebutan nelayan berenang merebutkan isi dongdang . Mereka mempercayai seluruh isi dalam dongdang bisa membawa berkah usaha melaut dan tolak bala, kemudian meteka kembali ke dermaga dengan beriringan ratusan kapal nelayan.
Dasam, Ketua KUD Mina Mandiri Fajar Sidik Blanakan mengatakan ruwat laut ke 55 tahun 2022 merupakan bentuk rasa syukur nelayan atas melimpahnya hasil tangkapan ikan . "tradisi pesta laut ini nentuk rasa syukur belayan atas melimpahnya tangkapan ikan sehingga di harapjan dengan adanya ruwat laut dan hasil tangkapan ikan melimpah bisa mensejahtrakan nelayan," ujarnya.
Sementara itu Maman Suherman Nelayan Blanakan mengaku dengan adanta ruwat laut merupakan pestanya para nelayan "alhamdulillah kita panjatkan syukur ke Allah swt atas tangkapan ikan alami kenaikan 30 prosen semoga para nelayan bisa lebih sejahtra dan dengan ruwat laut selaun wujud syukur juga sebagai lokak bala," ucapnya
Dalam kegiatan ruwat laut selain di gelar pagelaran wayang kulit juga di gelar berbagai pertandingan olah raga Volley ball, sepak bola, tenis meja dan hiburan lainnya khas pantura serta pasar malam. (ahd)