CEO

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

UCAPAN RAMADHAN

BREAKING NEWS

Loading...

no-style

Peristiwa Budaya Ditandai Maraknya Aktivitas Seni dan Karya Seni Yang Bernilai Transformasi

adminrevolusinews.id
6/01/22, 15:03 WIB Last Updated 2022-06-01T10:11:28Z


revolusinews. id Karawang - Di penghujung event "Bulan Menggambar Nasional" yang berlangsung dari tanggal 14-31 Mei 2022, di 3 tempat yaitu Kedai Hoki di Pulobata, Lemahabang, NUA Cafe di Nagasari dan Cafe Olen di Lamaran Johar,Karawang Timur. Sebagai rangkaian acara penutup pada Selasa (31/05/22) diisi dengan Artist Talk yang digelar di Kedai Hoki, menghadirkan pembicara tamu, KABID ECraft, Disparbud Karawang, FW Adhitya dan Kasi PAUD Disdikpora Karawang, Juhdiana, S.Pd.,  keduanya merespon perhelatan Pameran Drawing yang sedang berlangsung, selain pembicara dari peserta pameran, yakni Pupung Prayitno, Dodi, Entis Sutisna dipandu moderator Jack Haris.

 

Ide jenial tersebut telah dilaksanakan pada Sabtu (29/05/22) beberapa waktu lalu  di kedai Hoki, Pulobata Lemahabang, satu rangkaian acara dalam even "Hari Menggambar Nasional", melibatkan sekolah PAUD dan TK di 8 Kecamatan di Kkabupaten Karawang, nampak begitu antusias dari para peserta lomba yang masing-masing sekolah mengirimkan delegasi.


Salah satu Peserta Pameran yang sekaligus sebagai Pemerhati Seni Junaedi Attar mengatakan, Forum yang berlangsung dari jam 14.30 Wib sampai 17.00 Wib itu nampak hangat dan berenergi dengan kehadiran warga setempat dan rata-rata baru mengenal senirupa dari dekat, selain beberapa personil dinas dari Kabupaten Karawang, serta tentunya para seniman (perupa/pelukis).

 

“Ditengarai dari sarasehan tersebut masing-masing seniman pembicara menyuguhkan gagasan dan proses kreativitas kekaryaannya, dan tentunya berbeda satu dengan yang lainnya namun bisa  ditarik benang merahnya yakni proses berkesenian betapa dengan penuh konsistensi dan dengan segenap perjuangan, survive dan hal-hal dialektis untuk mempertahankan eksistensi. Satu hal yang menarik disoroti ialah perlunya "ruang seni" atau galeri yang bisa menunjang final dari sebuah karya, dimana karya seni seperti lukisan, drawing, patung, craft dan lain-lain menemui 'marketnya', dikoleksi audien, sehingga ada nafas untuk kesinambungan berkarya dan bertahan hidup sebagai profesi seni,” ungkapnya JunBiul sapaan akrabnya.

 

Lebih lanjut JunBiul menjelaskan, umpan balik dari lontaran para pelukis yang tentunya dapat mewakili rata-rata para pelukis bahwa perlunya berdiri sebuah galeri atau 'market art' direspon baik oleh Adhitya selaku Kabid Ecraft Disparbud Kabupaten Karawang, tentunya ini akan menjadi 'diskusi panjang' dan bagaimana gagasan ini akan terwujud, itu tak lepas dari kinerja para seniman (pelukis dan instansi terkait). Tentunya akan makan waktu namun bakal terwujud, pungkasnya. 

 

Dan senada dengan Juhdiana, S.Pd sebagai Kasi PAUD Disdikpora  Karawang, bahkan beliau menggagas dari generasi muda (anak-anak) usia PAUD, TK dan sederajat, untuk lebih mengembangkan seni menggambar, melukis dengan imajinasi, merdeka dalam hal berkreasi bertolak dari kebiasaan yang selama ini dipraktikkan di sekolah-sekolah tingkat kanak-kanak yakni MEWARNAI, ini secara perlahan dapat menumpulkan daya imajinasi anak-anak, membatasi kebebasan anak-anak dalam berkreasi sehingga akan memunculkan keseragaman, tutur Juhdiana.

 

“Gagasan inipun sejalan dengan konsep pendidikan Mendikbud Ristek Anwar Makarim, BA, MBA, yakni 4 program pokok kebijakan pendidikan "Merdeka Belajar" dimana arahannya untuk kualitas sumber daya manusia. Dan dalam hal ini generasi mendatang,  bagaimana anak-anak mengeksplorasi dirinya dalam hal berkreasi seni, merdeka dalam hal belajar." Ungkap Juhdiana, S.Pd. (yopie iskandar)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+