Revolusinesw.id papua Barat, Fak-Fak 4 Juli 2025 – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Fakfak, Nurwidayati Samaun Dahlan, bersama Wakil Ketua PKK, Sri Voni Notanubun Ninbitkendit, melaksanakan kunjungan kerja ke Kampung Tiba-Tiba Nanam, Distrik Teluk Patipi, Fakfak, Papua Barat. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh masyarakat setempat dengan upacara adat sebagai bentuk penghormatan.
Dalam sambutannya, Kepala Distrik Teluk Patipi menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan pemerintah kabupaten. Namun, ia juga menyoroti sejumlah keterbatasan fasilitas yang masih menjadi tantangan dalam pelaksanaan program PKK di wilayah tersebut.
"Kami belum memiliki kantor, sarana prasarana, bahkan anggaran untuk kegiatan PKK di distrik ini. Meski dengan segala keterbatasan, kami tetap berupaya menjalankan program yang ada. Kami berharap ke depan ada perhatian dan dukungan yang lebih agar wilayah ini bisa berkembang," ujarnya.
Ia juga mendorong para kader PKK di kampung-kampung untuk memanfaatkan kesempatan ini guna menyampaikan langsung kebutuhan dan kendala yang mereka hadapi kepada Ketua PKK Kabupaten.
Perwakilan PKK Distrik Teluk Patipi melaporkan bahwa hingga kini mereka belum memiliki gedung dan belum mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah distrik. Meski demikian, sejumlah kegiatan seperti olahraga bersama dan pertemuan rutin tetap berjalan secara mandiri. Sosialisasi AD/ART juga telah dilakukan pada 2023, dan struktur kepengurusan PKK hingga tingkat kampung telah dibentuk, meski belum dikukuhkan secara resmi.
"Kami berharap ada dukungan dari Ibu Ketua PKK Kabupaten agar kepengurusan PKK di distrik dan kampung dapat segera dikukuhkan, sehingga program-program kami bisa berjalan lebih maksimal," ujar perwakilan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua PKK Kabupaten Fakfak, Sri Voni, dalam arahannya menyampaikan bahwa dari 13 kampung di Distrik Teluk Patipi, 10 kampung telah dievaluasi kinerjanya. Ia mendorong para kader PKK untuk mulai menyusun agenda kegiatan yang realistis dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, dengan dukungan kepala kampung.
Namun, ia menegaskan bahwa seluruh usulan kegiatan tetap akan dikaji agar program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat memperkuat peran PKK dalam pemberdayaan perempuan, khususnya di kampung-kampung yang masih menghadapi banyak keterbatasan.