UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

Soal Data Guru Ngaji Siluman Masyarakat Desa Telukjaya Katakan Banyak Data Piktif

Redaksi_Revolusi
3/22/25, 13:46 WIB Last Updated 2025-03-22T06:46:41Z


Revolusinews.id Karawang - Dalam upaya memperkuat pendidikan keagamaan pemerintah memberikan kebijakan dan memberikan insentif bagi para guru ngaji. Kebijakan ini bertujuan untuk memberdayakan para pendidik agama dan meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan. program ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat peran guru ngaji dalam membentuk karakter dan moral generasi penerus bangsa.



Akan tetapi program ini selalu di jadikan ajang kesempatan dalam kesempitan. seperti yang dikatakan Nara sumber yang berinisial G,kepada Revolusinews.id,menyatakan.Di Dusun Baru II.lmenurut data yang diajukan oleh pihak desa telukjaya ada nama Majlis talim.Al-Awwabin dengan Guru 1.minahwati 2.Mariyam Dan majlis ta'lim.Abi Ummi Dengan guru 1.madroi 2.nurhayati Padahal didusun baru II gak ada kedua nama majlis talim. Itu dikarenakan nama-nama yang diajukan sebagai guru ngaji padahal bukan guru ngaji. karna nama-nama tersebut masih terkait keluarga pemerintah desa telukjaya.kata Nara sumber 22/3/25.



Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan momen ini hanya untuk menerima bantuan dari pemerintah melalui cara yang tidak benar. Karena masih ada guru ngaji lain yang lebih berhak.ucapnya.




“Menurutnya dinas memang harus bergerak cepat mengatasi masalah ini. data fiktif yang bergulir di masyarakat harus bisa diketahui kepastiannya. Apakah ini kesalahan operator atau kesalahan dinas yang lalai.




“Contoh, yang punya musala satu orang, tetapi didata dua orang. Padahal satu orang itu hanya membantu mengajar para santri. Padahal syarat untuk mendapat insentif itu memiliki santri sendiri minimal lima orang,” jelasnya.




ada dugaan kuat banyak titipan yang diakomodir oleh petugas operator. Sehingga pendataan tidak berjalan secara profesional. Seharusnya hal seperti itu tidak terjadi agar tidak menimbulkan persoalan.sesalnya.



Di tempat terpisah salah seorang guru ngaji yang tidak mau disebut jatidirinya mengaku kecewa dengan ulah oknum perangkat desa telukjaya dengan adanya data Piktif tersebut.



“Saya berharap kepada pemerintah daerah dan dinas terkait untuk menindak lanjuti masalah ini, karena kalau dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk,” keluhnya.




Bantuan insentif guru ngaji dan guru sekolah di wilayah kecamatan Pakisjaya desa telukjaya khususnya selalu menjadi perbincangan dikalangan masyarakat sekitar. semua itu akibat ulah oknum perangkat desa itu sendiri yang cara kerjanya tidak becus. dan kurang memahi birokrasi. sehingga program pemerintah selalu dijadikan lahan empuk dan dibuat amburadul sehingga data bantuam insentif. Piktif banyak yang tidak tepat sasaran.




 

Dengan adanya data fiktif dalam penyaluran insentif guru ngaji.saya sebagai masyarakat desa telukjaya menilai, permasalahan ini memerlukan penanganan serius dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait data Piktif yang ada di wilayah desa telukjaya kecamatan Pakisjaya agar tidak merugikan keuangan daerah.



iya juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan data fiktif dalam daftar penerima insentif guru ngaji. yang ada didesa telukjaya. tutupnya.



Masyarakat desa telukahay pun angkat bicara saya sebagai masyarakat desa telukjaya meminta pemerintah daerah segera turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi faktual dan memperbaiki data yang tidak valid. saya meminta agar dibuatkan petunjuk teknis (juknis) baru dalam penyaluran insentif guru ngaji agar lebih tepat sasaran di tahun yang akan datang tujuanya jangan program ini setiap tahunya dijadikan ajang cari untung oleh oknum perangkat desa telukjaya yang tidak bertanggungjawab.



"Jika hingga tahun ini juknis baru belum juga dibuat, maka kami serta masyarakat yang lainya akan melaporkan permasalahan ini kepada aparat penegak hukum (APH)," tegasnya.(Gun)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+