UCAPAN RAMADHAN

CEO

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

BREAKING NEWS

Loading...

no-style

Kejahatan Nyata di Depan Mata Tangisan Warga Tak Digubris! Dugaan Salah Eksekusi di Dairi, Rumah Hancur, Ladang Dihabisi

3/13/25, 15:34 WIB Last Updated 2025-03-13T08:34:26Z


Sumut-Dairi, Revolusinews.id
– Jeritan warga, tangis ibu-ibu, dan aksi berlutut di depan alat berat tidak mampu menghentikan eksekusi brutal di Dusun Panagaran, Desa Hutaimbaru, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Video yang memperlihatkan momen memilukan ini kini viral di media sosial, memicu gelombang kemarahan publik. Ironisnya, eksekusi ini diduga dilakukan di lokasi yang salah!  


Pada 3 Maret 2025, ratusan aparat dari Polres Dairi, TNI, dan Satpol PP dikerahkan untuk memastikan eksekusi berjalan tanpa hambatan. Warga yang mencoba mempertahankan rumah dan tanah warisan mereka hanya bisa meratap ketika alat berat mulai merobohkan bangunan tempat mereka tinggal puluhan tahun. Bukan hanya rumah yang dihancurkan, tetapi juga tanaman yang menjadi sumber penghidupan mereka—pohon durian ditebang, jagung dibabat, bahkan hamparan padi disemprot dengan racun pembasmi tanaman.  


Salah Eksekusi? Kejahatan Nyata di Depan Mata!


Eksekusi ini merujuk pada putusan PN Nomor 19/PDT G/19 91/PH.SDK yang menetapkan lahan sengketa berada di Dusun Lumban Simatupang. Namun, fakta di lapangan menunjukkan yang dieksekusi justru rumah-rumah dan lahan di Dusun Panagaran!  


Agus Sitohang, Tim Investigasi LSM KCBI Korwil Sumut-Aceh, mengecam keras tindakan ini. “Ini bukan hanya pelanggaran hukum, ini kejahatan kemanusiaan! Warga berteriak bahwa ini bukan objek perkara, tetapi mereka malah dipaksa menyaksikan rumah dan ladang mereka dimusnahkan!” tegasnya.  


LSM KCBI menemukan bahwa warga Dusun Panagaran telah tinggal di sana puluhan tahun dengan bukti KTP dan dokumen resmi lainnya. Namun, ketika tim investigasi mencoba menghubungi Kepala Desa Hutaimbaru, Bernard Munte, untuk memastikan batas wilayah, sang kepala desa justru menghilang bak ditelan bumi!  


“Kami mendukung supremasi hukum, tapi hukum harus benar! Jika ada kekeliruan dalam eksekusi ini, pengadilan harus bertanggung jawab. Ini bukan hanya salah prosedur, ini adalah penghancuran kehidupan warga yang tidak bersalah!” tambah Agus dengan nada geram.  


Tanggung Jawab Siapa? Publik Menuntut Keadilan!


Apakah hukum di negeri ini masih bisa dipercaya? Ataukah keadilan hanya milik mereka yang berkuasa? Warga menunggu jawaban, sementara rumah mereka telah menjadi puing-puing, dan masa depan mereka hancur tanpa kepastian.* Red

Komentar

Tampilkan

Terkini