SAMOSIR. revolusinews.id – Tiga guru dari SMPN 1 Sianjur Mula-mula mengadukan permasalahan mereka terkait kepemimpinan kepala sekolah (kepsek) kepada anggota DPRD Samosir, Pantas Limbong dan Marko Simbolon. Para guru berharap keluhan ini mendapatkan perhatian serius demi terciptanya lingkungan kerja yang lebih kondusif bagi tenaga pendidik.
Namun, bukan solusi yang mereka terima, justru muncul dugaan tekanan dari Dinas Pendidikan Samosir. Indikasi ini terlihat dari sikap Kepala Dinas Pendidikan Samosir Jonson Gultom yang dinilai lebih memprioritaskan dampak politik dari laporan ini ketimbang menyelesaikan permasalahan yang dialami para guru.
Dalam rekaman suara yang diperoleh redaksi, terdengar suara keras yang diduga milik Kepala Dinas Pendidikan Samosir, Suara tersebut menunjukkan adanya tekanan terhadap para guru yang saat itu sedang berusaha menjelaskan keluhan yang mereka sampaikan kepada anggota dewan. Tindakan ini bertentangan dengan tugas utama seorang Kepala Dinas Pendidikan, yang seharusnya melindungi hak guru serta memastikan mereka dapat bekerja dengan nyaman dan profesional.
Ibu guru H. Simarmata sangat meyangkan sikap Kadis Jonson Gultom. Padahal menurutnya apa yang mereka sampaikan kepada anggota dewan adalah bagian dari upaya untuk melancarkan pola belajar mengajar di tempaya bekerja dan penggunaan dana BOS agar tetap sasaran dan tepat guna.
Para guru berharap ada penyelesaian yang adil, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mendidik tanpa rasa takut. DPRD diharapkan mengawal kasus ini agar hak tenaga pendidik tetap terlindungi dan iklim pendidikan di Samosir tetap sehat. . * P. Simarmata.