Revolusimews.id, Karawang - Hutan kota kabupaten Karawang, yang kini berubah nama menjadi Ruang Tata Hijau Keaneka Ragaman Hayati (RTH keHati) di jalan lingkar Tanjungpura - Klari, Kamis 20 Desember 2024 di kunjungi siswa siswi SMAN 1 Rawamerta, Karawang.
Baca juga ( Minim Kesadaran Keterbukaan Informasi, SMK Negeri 1 Karawang Digugat)
Berbagai macam pohon keras dan pohon buah ada di RTH keHati Karawang seluas 3,5 hektare. Lahan RTH keHati hibah dari PT.TMMIN, kini sepenuhnya di kelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Karawang.
Setidaknya ada 70 macam pohon yang ada di RTH keHati seluas 3,5 hektare saat ini. Yang terdiri dari pohon keras pohon langka yang hampir punah. Juga berbagai macam pohon buah lokal maupun luar daerah ada di sini, kata Dede Pramiadi Asmara, kepala bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati (PPKH) DLH Karawang, kepada awak media, Kamis (20/12/'24) pagi.
Di tempat ini, lanjut Dede, juga di jadikan sebagai tempat pembuatan pupuk organik (kompos), daun kering dari pohon yang ada di RTH keHati, di kumpulkan lalu di olah melalui beberapa tahapan sampai menjadi pupuk kompos.
Dari pupuk kompos inilah kami gunakan untuk memupuk tanaman, di gunakan sebagai media tanam baru untuk pembibitan. Bahkan pembibitan berasal dari buah atau biji bijian yang jatuh dari pohon yang ada di sini,ungkapnya.
Kami berharap ke depan, RTH keHati bisa menjadi tempat edukasi Adiwiyata bagi para siswa /pelajar akan pentingnya pelestarian lingkungan. Bagaimana mengolah, memanfaatkan limbah rumah tangga atau limbah alami lingkungan bisa bermanfaat.
Setidaknya dalam kurun waktu 3 bulan ini sudah ada 3 sekolah yang berkunjung di RTH keHati sini. SDN Mekarjati 2, SMPN 2 Telukjambe Timur dan SMAN 1 Rawamerta. Minggu depan akan ada lagi siswa siswi yang datang ke sini, pungkasnya.
Sengaja para siswa kami ajak ke hutan kota sini, untuk memperkenalkan kepada mereka, tentang flora dan fauna yang harus terus di jaga, di rawat dan di lestarikan demi kelangsungan hidup, kata Neneng Salmiah, ketua program Adiwiyata SMAN 1 Rawamerta, kepada awak media.
Kebetulan, sekolah kami sedang melakukan pembelajaran pengolahan sampah (Reduce, Reuse,Recycle) yang ada di lingkungan sekolah. Agar sampah yang ada bisa di kelola di olah bisa bermanfaat, ujarnya.
Neneng mengungkapkan, dari penjelasan tadi, kami dan para siswa bisa mendapat banyak ilmu, pembelajaran bagaimana cara mengolah , membuat pupuk organik dari bahan sampah. Mengenal berbagai macam pohon dan cara perawatannya.
Kami berharap, di lingkungan sekolah kami nanti tidak ada sampah yang terbuang begitu saja. Tidak ada lagi sampah yang mencemari di lingkungan sekolah, tandasnya. (ryo bewok).