Revolusinews.id, 26/11/2024. Karawang Pemerintah terus merealisasi program, untuk kepentingan umum,yang di rasakan masyarakat luas pada umum nya.dimana bantuan program pemerintah sangat di nanti nanti masyarakat.namun dengan kucuran bantuan dari pemerintah terkadang di salah artikan oleh oknum pemborong yang berjiwa rampok.Seperti hal nya kegiatan pembuatan pagar kantor ,KUA Pakisjaya kabupaten.
Baca (Dana Desa TA 2022 - 2024 Untuk Ketapang di Desa Kutaampel Diduga Diselewengkan )
Proyek pembangunan pemagaran Kantor KUA) Kecamatan Pakisjaya, yang dikerjakan oleh CV. Multi Artha Cemerlang, saat ini menjadi buah bibir di kalangan masarakat.
Proyek yang senilai Rp. 189.203.000 yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang TA. 2024 ini mengalami penurunan kualitas dan kuantitas akibat lemahnya pengawasan dari pihak terkait.
Pengamatan di lokasi menunjukkan adanya penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi. begitu juga Pasir yang digunakan tampak berwarna merah, sehingga menimbulkan keraguan terhadap kualitasnya.
Seorang warga yang berinisial NR menyatakan kekhawatirannya terhadap kualitas proyek tersebut. Ia juga menilai pihak pengawas bekerja tidak profesional sepertinya pengawas masuk angin dan pengawas bekerja di warung kopi dan bukan bekerja sebagaimana mestinya.cetusnya.
NR juga mengatakan di temukannya kejanggalan dalam pekerjaan seperti penggalian pondasi kedalaman yang tidak maksimal dan pembesian tiang sloop diluar standar. Hal ini memicu kecurigaan publik,
Menurutnya bagaiman pelaksana atau pemborong memakai bahan matril yang berkualitas kata warga. sepertinya sudah ada kesepakatan dari pihak pemborong dan pengawas kenapa tidak kenyataanya terlihat dengan jelas. proyek yang saat ini sedang berjalan memakai bahan matril amburadul pedahal kalau di lihat dari papan informasinya pagu anggaranya cukup besar hampir 2 ratus jutaan kurang sedikit masa memakai bahan seperti ini.hawatir tidak lama bangunan tersebut ambtuk.keluhnya
metrialnya kaya gitu. sedangkan pagu anggaranya cukup besar apakah ini bukanya rampok uwang rakyat. seharusnya pengawas terlebih pemborong harus tau malu karna yang di gunakan untuk pembangunan ini bukan uwang pribadi mereka. kalau memakai uwang pribadi mereka sih bodo amat.ungkap warga dengan nada kecewa.
Hingga berita ini di terbitkan pelaksana atau pemborong susah dan sulit untuk di temui.(Gun)
.png)
