Revolusinews.id Karawang – Wakil Ketua III DPRD Karawang, Anggi Rostiana Tarmadi meradang ketika mengetahui salah seorang pegawai ASN di Dinas Pertanian (Distan) menyepelekan tugasnya sebagai abdi negara.
Betapa tidak,
oknum pegawai ini menyebutkan bahwa seleksi hewan ternak hanya menambah beban
kerja saja.
Padahal, seleksi
tersebut merupakan tahapan wajib untuk merealisasikan bantuan 16 ekor hewan
ternak dari APBD Perubahan untuk warga Karawang.
“Seleksi juga hanya nambah-nambah kerjaan sebenarnya. Saya kan
memang sebenarnya kan banyak kerjaan yang lain,” ucap Anggi menirukan pernyataan
oknum pegawai Distan berinisial ANT itu, Rabu, 13 Desember 2023.
“Nah tidak
sepatunya sodari ANT ini mengatakan demikian, karena itu sama saja menyepelekan
tugas atau bahkan bisa disebut lalai dalam menjalankan tugas sebagai seorang
abdi negara yang digaji oleh uang rakyat,” tambah Anggi.
Dia menjelaskan,
persoalan ini berawal saat Anggi berupaya menindaklanjuti aduan warga mengenai
buruknya pelayanan pegawai dinas saat melakukan seleksi hewan ternak.
Alih-alih mendapat jawaban yang baik, pegawai itu, disebut
Anggi, malah balik mempersoalkan program hewan ternak yang menjadi beban
kerjanya.
“Seleksi itu
sudah menjadi kewajiban bagi Dinas Pertanian untuk dilaksanakan, masa dibilang
hanya nambah-nambah kerjaan. Bahkan di Kementerian Pertanian seleksi hewan
ternak ini dilakukan lebih ketat, tidak boleh disepelekan,” tegas Anggi.
Menurut koordinator Komisi II DPRD Karawang ini, sikap dan
attitude pegawai tersebut harus dievaluasi oleh pimpinan Dinas Pertanian dan
juga Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat.
Baginya tidak
elok jika seorang abdi negara yang digaji oleh uang rakyat justru menyepelekan
tugasnya.
“Saya minta
pimpinan Dinas Pertanian dan BKPSDM melakukan evaluasi terhadap kinerja ANT
ini. Saya kira ucapan dengan nada menyepelekan tugas sebagai seorang ASN ini
harus diberikan sanksi tegas agar ada efek jera,” tandas Anggi menegaskan.
Sementara, Kepala Distan Karawang, Asep Hazar mengaku sudah merespons persoalan
tersebut dengan memanggil pegawai yang bersangkutan.
Di depan dia, pegawai tersebut mengaku keliru dan akan
memperbaiki sikap. “Saya sudah memanggil yang bersangkutan (ANT), kalau
kejadiannya seperti itu, kami meminta maaf,” katanya.
Sebagai pimpinan
tertinggi di Dinas Pertanian, Asep mengaku akan bertanggung jawab agar
jajarannya bisa bersikap korektif dan lebih baik dalam melayani masyarakat.
“Kalau ada yang
tidak berkenan, tetap pimpinan bertanggungjawab. Saya memohon maaf apabila ada
hal-hal yang tidak berkenan dari pegawai,” tutupnya. (***)