Kondisi ini membuat para petani terancam merugi, karena bibit padi yang mereka tebar terbawa banjir .
Salah satunya Ratusan hektar sawah milik warga di Blok Panjalin, Desa Dukuh Subang, Jawa Barat terendam banjir. Benih padi yang baru di semai hilang tersapu banjir
Menurut petani selain tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir, banjir juga disebabkan karena penyempitan Kali Cijambe yang bermuara ke Sungai Ciasem. Sehingga air tidak mengalir lancar.
"Banjir ini di akibatkan intensitas hujan tinggi dan buruknya sistem pembuangan air ksli cijambe terjadi penyempitan sehingga ateal persawahan terendam banjir " ujar Wara Petani Desa Dukuh. Senin (12/12/22)
Di tambahkan Wara, Imbas dari banjir ini, petani pun mengalami kerugian, sekitar 3 juta rupiah per hektarnya.
Selain itu banjir yang menggenangi persawahan diprediksi akan berimbas pada mundurnya masa tanam , karena petani harus mengganti melakukan penyemaian benih kembali "ya pembibitan dan pembenihan hilang di selalu banjir harus melakukan penyemaian kembali biaya bertambah masa tanam jadi mundur, ungkap Wara.
Saat ini para petani meminta pemerintah setempat melakukan normalisasi daerah aliran Sungai Cijambe. Karena jika setiap musim hujan tiba, areal persawahan di wilayah itu selalu terendam banjir, dan petani terus merugi, pungkasnya. (ahd)