Revobandungraya/Bandung
– Dalam rangka memberikan kesempatan kepada semua warga tanpa melihat latar
belakang , Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar fit and proper test bagi yang ingin
mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Bandung pada hari Sabtu
(29/09/2022) dari pukul 11.00 wib. hingga selesai di kantor Sekretariat DPD Kota Bandung jalan Moch. Ramdhan no. 5A Bandung.
Dalam acara tesebut hadir beberapa panelis yang terdiri
dari pengurus DPP PSI,warga independent diluar partai PSI dan juga anggota
organisasi pergerakan perempuan. Sementara para bacaleg yang megikuti fit and proper
test tersebut ada puluhan orang yang terdri dari warga kota Bandung dengan
latar belakang beragam.
Menurut salahsatu panitia pelaksana yaitu Mike, gelaran
seperti ini telah dilakukan sejak Pemilu tahun 2019 lalu. “Kami ingin melakukan
perubahan dimana para calon anggota DPRD maupun DPR Pusat bukan dari kalangan
darah biru. Tapi dari kalangan darah baru,” ungkapnya. Mike menjelaskan PSI
memberikan kesempatan bagi semua warga yang ingin menjadi anggota dewan tanpa
melihat latar belakang. “Semua panelis tidak ada yang tahu latar belakang dari
bacaleg, hingga tidak mengenal satusama lain,” jelasnya. Hal tersebut dilakukan
agar para panelis melakukan penilaian secara objektif.
Mike juga menegaskan bahwa bagi para bacaleg tidak ada mahar. Hal
ini juga ditegaskan oleh ketua DPD Kota Bandung yaitu Yoel Yosaphat. “Jika ada anggota partai kami yang memungut
mahar kepada bacaleg tolong laporkan ke saya,” ucap Yoel tegas. Namun Yoel juga
mengatakan bahwa ongkos poltik tetap ada. “Ongkos politik saat kampanye tetap ada dan itu
menjadi tanggungan masing-masing bacaleg,” ujarnya.
Setiap bacaleg diberi kesempatan memberikan paparan kepada
panelis mengenai visi misi mereka, perencanaan dan program apa yang akan dibuat
lalu permasalahan apa yang bisa diselesaikan dengan program tersebut yang
ditanggapi panelis dengan pertanyaan-pertanyaan terkait paparan para bacaleg.
Salah seorang panelis aktivis perempuan dari organisasi Forum
Perempuan Bandung Bersatu yaitu Helvi
Baskoro mengungkapkan apa yang telah dilakukan PSI dalam rangka memberikan
kesempatan menjadi satu system yang patut dilakukan oleh semua partai. “Setiap
bacaleg yang telah memberikan paparan mengenai visi misi serta rencana program
mereka secara terbuka seperti tadi akan dimasukan ke youtube hingga masyarakat
sendiri yang nantinya akan memberikan penilaian terhadap bacaleg tersebut,”
katanya. “Dan saya sebagai perwakilan dari organisasi perempuan pastinya akan
mempertanyakan program apa yang akan mereka berikan terkait perempuan,”
lanjutnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut Sigit Widodo yang berasal dari
pengurus PSI Pusat yang menjabat sebagai Direktur Digital dan juru Bicara
Bidang TIK dan Digital mengatakan proses seleksi ini dalam rangka mencari calon
anggota legislative yang berkualitas dari masyarakat dan terbuka hingga
masyarakat bias menilai langsung kapabilitas mereka. “Selama ini seleksi para
calon anggota legislative di semua partai dilakukan secara tertutup. Jadi
masyarakat tidak bisa menilai layak tidaknya calon tersebut karena tiba-tiba
muncul saja sebagai calon anggota legislative,” kata Sigit.
Dengan seleksi terbuka
seperti ini, Sigit menuturkan masyarakat luas terutama ditempat mereka
mencalonkan diri dapat melihat paparan mereka di youtube hingga bias menlai
sendiri layak tidaknya dipilih sebagai wakil mereka di DPR Pusat maupun DPRD. “Dengan
demikian masyarakat tidak akan tertipu dengan calon yang akan mereka pilih,”
kata Sigit.
Salahseorang bacaleg dari Cogondewah Kaler bernama Yogi Ginanjar
mengungka[pkan bahwa apa yang dilakukan oleh PSI ini menjadi harapan bagi
orang-orang yang ingin memberikan sumbangsih pemikiran, waktu dan tenaganya untuk
melakukan perubahan dan pembangunan di masyarakat. “Siapapun bisa mencalonkan
diri disini dan tidak membayar mahar,” tegas Yogi.
Saat ditanya mengenai program apa yang akan diusung dalam
fit and proper test ini, Yogi mengungkapkan bahwa tugas anggota DPR itu tidak
membuat program asal-asalan. “Program yang dibuat harus sesuai dengan aspirasi
masyarakat dan tugas anggota dewan hanya mendengarkan, menampung lalu
mendiskusikannya bersama anggota dewan lain. Lalu kemudian diwujudkan secara
bersama.” Jelasnya.
Sementara salahseorang panelis lain yaitu Joe Sandi yang samasekali
bukan anggota partai dan berasal dari warga setempat mengungkapkan bahwa
dirinya baru mengalami hal seperti ini. “Acara ini sangat bagus dan memberi
wawasan baru bagi saya terhadap dunia politik,” ungkapnya.
Menurut Joe Sandi acara seperti ini harusnya dlakukan oleh
semua partai agar para pemilih tahu dan menilai sendiri kelayakan para calon
yang mewakilinya di DPR. “Ini sangat
keren,” pungkasnya. *revobandungraya/Bans