Saluran air pembuangan utama ini, dulunya kedalaman sampai 2,5 meter dengan lebar 3,5 meter. Yang di mulai dari blok U sampai mengarah ke sungai sepanjang lebih dari 1000 meter berada di wilayah Desa Bengle, Margasari dan wilayah Desa Pasirjengkol kata Novi 40 tahun warga blok U kepada revolusinews.id Sabtu (29/10/'22) pagi.
Sedangkan kondisi saluran utama saat ini kedalamannya kurang dari 1 meter karena penuh dengan lumpur. Dalam kondisi seperti ini warga khawatir saat hujan besar turun air akan menggenang dan merendam di beberapa blok yang ada di perum CKM ini. Seperti yang sudah sudah, saat hujan besar turun, di beberapa blok tidak bisa di lintasi karena terendam air, ungkapnya.
Untuk itu, kami sebagai warga yang tinggal di perumahan ini, menyambut baik dan apresiasi tanggung jawabnya untuk melakukan normalisasi. Alangkah baiknya suatu saat nanti di lakukan penurapan. Selama ini kami warga disini selalu lakukan gotong royong secara berkala tiap 3 bulan sekali. Usai gotong-royong bau kocok yang nempel di badan tidak hilang dalam waktu 3 hari, pungkasnya.
Dari management pengembang perumahan, Rizal berharap agar warga masyarakat ikut andil dan menjaga kebersihan lingkungan bantaran dan aliran pembuang utama secara gotong-royong.
"Semestinya warga masyarakat melakukan gotong-royong agar tidak ada sampah, rumput yang memenuhi saluran, yang menjadi penyebab dangkalnya saluran pembuangan utama " ucap Rizal saat ditemui revolusinews.id Satu bulan lalu. (ryo bewok).