Revolusinews.id, Karawang - Di kelilingi kawasan industri, kawasan dolar, sekolah kelas jauh Cilele yang menginduk di SDN III Wanajaya, desa Wanajaya, kecamatan Telukjambe Barat, Kerawang memprihatinkan. Saat musim penghujan siswa siswi harus jalan kaki kiloan meter, sambil menenteng sepatu berjibaku dengan lumpur setiap berangkat dan pulang sekolah.
Beberapa hari lalu saya bersama rombongan datang ke sekolah kelas jauh SDN III Wanajaya yang berada di kampung Cilele , di hutan lahan perhutani, yang di kelilingi kawasan industri, kata H. Arta camat Telukjambe Barat, kepada awak media, Rabu 10 Juli 2025.
Untuk bangunan fisik sekolah SD , sudah memadai dari 6 kelas ada 5 ruang kelas untuk proses belajar mengajar.
Ternyata tidak hanya bangunan SDN saja yang ada di sana, tapi juga ada bangunan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) SMP dan SMA.
Informasi yang saya peroleh, siswa SD ada 83 5 ruang kelas, SMP ada 50 siswa dengan 3 ruang kelas dan SMA ada 22 siswa, ujarnya.
Arta mengungkapkan, akses jalan menuju sekolahan yang sangat memprihatinkan. Kondisi jalannya licin dan becek, belum ada pengerasan, karena akses jalan berada di lahan milik kawasan industri, kata Arta.
Kadang kasihan sama murid SD, untuk pergi ke sekolah harus berjalan kaki telanjang karena becek menempuh jarak kiloan meter dengan menenteng sepatu, kata H. Abdul Rojak pengawas Bina di korwil Cambidik Telukjambe Barat.
Siswa terdekat berjarak 1 kilometer dari sekolahan, ada yang berjarak 5 kilometer bahkan ada siswa yang tinggalnya di perbatasan desa Parungmulya kecamatan ciampel. Setiap berangkat pulang sekolah harus menyusuri perbukitan jalan becek, ujarnya.
H. Abdul menjelaskan,sekolah kelas jauh SDN III Wanajaya ini, ada 5 ruang kelas untuk proses belajar mengajar, dengan jumlah siswa ada 83 dari kelas 1 sampai kelas 6. Ada 4 pengajar (guru) dan di tambah 2 tenaga sukwan. Sedangkan untuk hari Senin, Selasa dan hari Rabu guru dari SDN induk turun untuk mengajar.
Perlu di ketahui, bahwa bangunan sekolah ada dan berdiri berkat adanya simpati dari komunitas motor, komunitas mobil dan ada dari perusahaan. Termasuk perlengkapan kelengkapan proses belajar mengajar baik sekolah dan para siswanya. Peralatan alat tulis, tas sekolah dan seragam sekolah atas bantuan dari komunitas, tandasnya. (ryo bewok).