Pada Sabtu 5 Juli 2025. Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua Barat. Yohanes Momot, bersama rombongan melakukan kunjungan langsung ke Pulau Bone. Kunjungan ini turut didampingi oleh Anggota DPR Papua Barat Clifford H. Ndandarmana, serta sejumlah tokoh umat Katolik, antara lain Diakon Didimus Temongmere dan Fredy Warpopor.
Dalam kunjungan tersebut,n rombongan meninjau lokasi awal pembangunan jalan penghubung yang direncanakan menuju Pulau Bone. Clifford H. Ndandarmana menyampaikan bahwa gambar awal jalan tersebut telah diserahkan oleh konsultan lokal kepada sekertaris PUPR untuk ditindaklanjuti secara teknis.
"Beliau (Sekretaris PUPR) menyampaikan akan merancang dan menggambar jalan penghubung ini secara serius, dan dalam satu hingga dua bulan ke depan akan mengirim tim untuk melakukan tim survei langsung dilapangan," ujar Clifford.
Yohanes Momot menegaskan bahwa pembangunan akses jalan menuju Pulau Bone akan dimasukkan dalam perencanaan program Dinas PUPR tahun 2026, ia juga menambahkan bahwa berbagai catatan penting yang diperoleh selama kunjungan akan dibahas lebih lanjut bersama tim teknis di Manokwari.
Pulau Bone sendiri dikenal luas sebagai situs sejarah Keagamaan yang memiliki nilai Spiritual tinggi bagi umat Katolik di Papua setiap tanggal 22 Mei, umat. Katolik merayakan Hari Ulang Tahun masuknya agama Katolik di Tanah Papua di pulau tersebut. Selain itu, Kabupaten Fakfak juga akan menjadi tuan rumah peringatan agama Islam Ke Papua yang akan dipusatkan di Kampung Gar Tuare pada 8 Agustus mendatang
.
"Kami sudah hampir Lima Tahun merayakan. HUT masuknya agama Katolik di Pulau Bone. Dukungan nyata dari Dinas PUPR sangat berarti bagi umat Katolik dan seluruh masyarakat Fakfak,"tambah Clifford.
Sementara itu Fredy Warpopor menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Fakfak juga telah mengidentifikasi sejumlah titik strategis untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata religi. "Beberapa Spot sudah masuk dalam perencanaan pembangunan sektor pariwisata,"ungkap Fredy Warpopor
Diakon Didimus Temongmere turut mengajak seluruh umat beragama di Papua untuk bersama sama mendukung pembangunan situs-situs religius khususnya di wilayah Fakfak. Ia menekankan pentingnya filosofi lokal "Satu Tungku Tiga Batu,sebagai landasan kuat dalam menjaga toleransi dan persatuan antar umat beragama.
"Saya mengajak semua umat - Katolik Muslim, Protestan, Hindu, dan Buddha untuk saling mendukung. Fakfak adalah rumah bersama. Situs-situs Keagamaan ini adalah warisan Spiritual kita semua,"ujar Diakon Didimus Temongmere.
Pemerintah daerah ke depan dapat memperkuat upaya pelestarian dan mengembangkan situs Keagamaan melalui payung hukum yang jelas, yakni Peraturan Daerah Khusus ( Perdasus) yang mengatur Hari - hari besar keagamaan Papua secara resmi dan berkelanjutan.
REPORTER KAKORWIL REVOLUSI NEWS ID PAPUA BARAT