Batu Bara, Revolusinews.id – Semangat petani pisang di Kabupaten Batubara terus digelorakan. Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batubara menggelar Pelatihan Budidaya Pisang di Aula Kantor Desa Bandar Sono, Kecamatan Nibung Hangus, Rabu (4/6).
Puluhan petani dari Kecamatan Nibung Hangus yang tergabung dalam Koperasi Mitra Berkah Bahagia antusias mengikuti pelatihan tersebut. Hadir sebagai narasumber, Taufik, ahli dari perusahaan kultur jaringan Sei Renggas, Kisaran, yang memaparkan teknologi terbaru dalam budidaya pisang berbasis kultur jaringan.
Kegiatan ini dibuka oleh Nida Ul Husna Nasution, SP, Ketua Tim Substansi Hortikultura Dinas Pertanian Batubara, mewakili Kepala Dinas Ir. Susilistiawati Ritonga, M.Si. Dalam sambutannya, Nida menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para petani.
> “Kami sangat mengapresiasi semangat petani. Kami berharap ilmu yang dibagikan bisa langsung diaplikasikan untuk meningkatkan hasil kebun dan pendapatan keluarga,” ujar Nida.
Ia juga menegaskan bahwa Dinas Pertanian siap menjadi mitra jangka panjang petani, tidak hanya hadir dalam pelatihan, tetapi juga dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan.
> “Kami tidak ingin hanya hadir saat pelatihan. Kami siap menampung aspirasi petani dan memperjuangkannya dalam program kerja ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, narasumber Taufik menjelaskan keunggulan penggunaan bibit kultur jaringan dibandingkan bibit lokal. Menurutnya, bibit kultur jaringan memiliki masa panen lebih cepat, yakni sekitar 10 bulan, dan lebih tahan terhadap hama serta penyakit.
> “Dengan teknologi kultur jaringan, produktivitas meningkat, biaya lebih efisien, dan keuntungan petani pun ikut naik. Ini peluang besar bagi petani Batubara untuk naik kelas,” ungkap Taufik.
Ia mengajak petani mulai berani berinovasi dan meninggalkan pola tanam konvensional agar bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Kepala Desa Bandar Sono, Muhammad Rozi, yang juga hadir dalam acara ini, menyambut baik pelatihan tersebut dan berharap program serupa terus dilaksanakan di desa-desa lainnya.
> “Langkah seperti ini sangat positif. Kami harap pelatihan tidak berhenti di sini, tapi terus bergulir ke desa lain agar semua petani bisa merasakan manfaatnya,” ujar Rozi.
Dengan pelatihan ini, harapan besar pun digantungkan agar petani pisang di Batubara tidak hanya menjadi penonton, tapi juga pemain utama dalam pertanian modern yang berdaya saing tinggi.
(Mangatur Sitohang - Agus SH)