Dairi, RevolusiNews.id – Seorang oknum guru yang diduga mengajar di salah satu pesantren di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dilaporkan masuk ke rumah kontrakan warga tanpa izin. Aksi ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan tindakan provokatif yang mencoreng nama baik pesantren.
Kejadian ini mencuat saat penghuni rumah kontrakan tersebut sementara meninggalkan rumah untuk memenuhi panggilan orang tua istrinya yang sedang sakit. Berdasarkan keterangan penyewa, tidak ada niat untuk melarikan diri dari tanggung jawab atas kontrak rumah yang sedang berjalan.
Yang menjadi sorotan, oknum guru pesantren tersebut justru menunjukkan keberatan dan bertindak seolah memiliki wewenang, padahal tidak mengetahui perjanjian antara penyewa dan pemilik rumah. Tindakan tersebut dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru pesantren, bahkan berpotensi mencoreng nama lembaga tempatnya mengajar.
Penyewa rumah juga mengungkapkan bahwa terdapat dua unit mesin dompeng (alat berat) berharga di dalam rumah. Saat rumah ditinggalkan dalam kondisi rapi dan terkunci rapat, namun saat kembali ditemukan dalam kondisi berantakan, gembok rusak, dan barang-barang hilang. Dugaan pun mengarah kepada oknum guru tersebut karena keterlibatannya dalam masuknya ke rumah tersebut secara ilegal.
Masyarakat meminta pihak Kementerian Agama Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, hingga Kementerian Agama Pusat di Jakarta untuk memberikan pembinaan dan pemahaman kepada guru-guru pesantren agar menjaga akhlak dan integritas sesuai semboyan "Ikhlas Beramal" yang mereka emban.* I B
.png)
