Revolusinews.id-Karawang.23/3/25. Sebagai bentuk kepedulian, perhatian dan sekaligus mengapresiasi kepada masyarakat yang berprofesi sebagai guru ngaji, namun disayangkan, program tersebut tak seindah dengan realisasinya di lapangan. Pasalnya, dana intensif yang diberikan kepada penerima Guru Ngaji rentan terjadinya penyelewengan atau disunat.kata Nara sumber yang bisa dipercaya.
Carut marut insentif guru ngaji disunat oleh kaur kesra desa telukjaya sebut saja Satiri, dalam penyaluran insentif tersebut setiap tahunya selalu terjadi pemotongan sebesar Rp.200 ribu.
dari setiap penerima bantuan.ujatnya.
Modus yang digunakan diduga menarik uang dari masing masing guru ngaji sebesar nominal yang ditentukan dengan dalih musyawarah dan kesepakatan bersama.ungkapnya.
Hal yang sama yang dikatakan Nara sumber yang berinisial L. Yang lebih parahnya lagi perangkat desa dalam hal ini kaur umum menyulap bim salabim sehingga data penerima banyak yang piktif. ini saya katakan benar adanya bukan saya meng ada-ada.cetisnya kepada Revolusinews.id.
Lebih lanjut Nara sumber katakan Di Dusun Baru II.lmenurut data yang diajukan oleh pihak desa telukjaya ada nama Majlis talim.Al-Awwabin. Dan majlis ta'lim.Abi Ummi Padahal didusun baru II gak ada kedua nama majlis talim. Itu apakah ini di sengaja atau memang pura- pura dikarenakan nama-nama yang diajukan sebagai guru ngaji padahal bukan guru ngaji. karna nama-nama tersebut gaada alias piktif. tandanya.(Gun)