Revolusinews.id-Karawang.25/3/25. Carut marut insentif guru ngaji setiap tahun selalu disunat oleh kaur kesra desa telukjaya sebut saja Satiri, dalam penyaluran insentif tersebut setiap tahunya selalu terjadi pemotongan sebesar Rp.200 ribu. dari setiap penerima bantuan.
Modus yang digunakan oleh satiri, sebagai kaur kesra desa telukjaya menarik uang dari masing masing guru ngaji sebesar nominal yang ditentukan dengan dalih musyawarah dan kesepakatan bersama.kata Nara sumber yang bisa dipercaya.
Yang lebih parahnya lagi kaur kesra desa telukjaya.banyak menyulap nama- nama yang tidak jelas.yang tidak mendapatkan bantuan honor/ insentif menjadi dapat.dengan berbagai macam cara di lakukan oleh kaur kesra.ucapnya kepada
Revolusinews.id-
Hal senada yang dikatakan Nara sumber yang berinisial NA, sebenarnya bantuan ini adalah sebagai bentuk kepedulian, dari pemerintah kepada masyarakat yang berprofesi sebagai guru ngaji, namun disayangkan, program ini selalu saja dijadikan lahan empuk oleh kaur kesra desa telukjaya.seharusnya kaur kesra membatu program ini dengan baik dan benar.dan bukan di jadikan kesempatan dalam kesempitan .ini namanya sudah kelewatan.ujarnya.
Lebih lanjut Nara sumber katakan seperti yang terjadi Di Dusun Baru II. menurut data yang diajukan oleh pihak desa telukjaya ada nama Majlis talim.Al-Awwabin. Dan majlis ta'lim.Abi Ummi Padahal didusun baru II gak ada kedua nama majlis talim itu.ini kan sudah gila cara kerja kaur kesra desa telukjaya.ungkap Sumber dengan nada kecewa.(Gun).
.png)
