Revolusinews.id Karawang — Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Batujaya diduga terlibat dalam penyelewengan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tahun anggaran 2023-2024. Dugaan ini mencuat pada alokasi anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah serta pengembangan perpustakaan, yang tampaknya tidak terlaksana secara optimal meskipun dana sudah dialokasikan.
Pantauan awak media menemukan bahwa kondisi bangunan sekolah banyak mengalami kerusakan, seperti cat tembok yang terkelupas dan plafon yang rusak parah, seakan tidak ada upaya pemeliharaan. Selain itu, pengembangan perpustakaan yang seharusnya menjadi prioritas juga dinilai kurang terealisasi, padahal dana BOS semestinya turut dialokasikan untuk keperluan ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMPN 1 Batujaya mengungkapkan bahwa, “Pemeliharaan dilakukan secara berkala. Untuk pengembangan perpustakaan, selain pembelian buku, dana digunakan untuk item lain seperti pembelian AC, komputer, dan laptop. Untuk informasi lebih lanjut, bisa meminta keterangan dari Inspektorat atau Kejaksaan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM ICON DPW Jawa Barat, Marojak, ST, mendesak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta pihak terkait untuk segera melakukan audit terhadap seluruh anggaran yang telah digunakan oleh SMPN 1 Batujaya.
“Kami meminta audit menyeluruh, terutama untuk memastikan bahwa penggunaan Dana BOS benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga dana tersebut tepat sasaran,” tegas Marojak.
Marojak menambahkan bahwa, data jumlah siswa yang di sampaikan kepala sekolah 2023 - 2024 di SMPN 1 Batujaya tercatat sekitar 1.163 siswa, dan jumlah pada tahun 2024 mengalami penurunan.
“Dengan adanya audit mendalam, diharapkan penggunaan Dana BOS menjadi lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peruntukannya,” terangnya.
.png)
