Dairi.revolusinews.id- .Berawal dari pemberitaan sebelumnya, terjadi kericuhan di kantor Kepala Desa ujung Teran Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Kericuhan tersebut akFaktabat dari sikap Arogan Oknum prangkat Desa Lamhot Saing selaku ketua linmas dan Johari Limbong selaku pengawas proyek yang jadi pokok pembahasan.
Pertemuan di Kantor Desa waktu ituntidak menemukan titik temu, dikarenakan Oknum Perangkat Desa lebih mengedepankan orogansi dan bukan berbasis data seperti RAB perencanaan yang menjadi dasar dari kegiatan tersebut.
Pertemuan juga dihadiri Kepala Desa Pasti Matanari dengan penampilan yang tidak elegan,memakai saldal jepit dan celana pendek. Dan Kades tidak mampu membantah secara data terkait apa yang disampaikan oleh Adil Banurea.
Terkait ulah Oknum Pemdes Desa Ujung Teran Tigalingga Giring Opini Publik dengan Membalikkan Fakta .hal tersebut diketahui ketika awak median revolusi mengkonfirmasi sola informasi adanya permintaan tanda tangan warga kepada Sopian Padang (selaku Kadus MATANARI) lewat telepon.
Menurut Sopian padang, permintaan tanda tangan tersebut berdasarkan hasil musyawarah dikantor Desa bersama tokoh masyarakat dan kepala Desa serta perangkat Desa dan sopian Padang ikut terlibat dalam proses meminta tanda tangan warga.
Lanjut dalam komunitas tersebut,menurut Sopian Padang, dirinya tidak mengetahui judul dari apa yang ditandatangani warga.
Diduga opini publik yang digiring oknum perangkat Desa Ujung Teran dengan mengatakan bahwa Adil Banure menghambat jalannya proyek
pembukaan jalan Desa Ujung Teran, Kecamatan Tigalingga anggaran yang bersumber dari DD T.A 2024 dengan nilai Rp. 232.760.000.Tapi fakta yang sebenarnya adalah masyarakat sedang melakukan tugas tupoksi sebagaimana tertuang dalam.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH.
Adil sebagai warga masyarakat yang mengkritik keras kegiatan pembukaan jalan tersebut mengatakan bahwa Permasalahan tersebut sebenarnya tidak akan panjang jika saja Pemdes mau memperlihatkan RAB kegiatan tersebut, " Pada prinsipnya saya tidak muluk muluk , tinggal buka aja RAB nya kepublik . Ucapnya. (I D )