revolusinews.id Karawang -Ujian semester ganjil tahun ajaran 2023- 2024 baru saja usai dilaksanakan di Pondok Modern As Shofwan, Dusun Cibalado, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Karawang, terlihat siswa melakukan ritual sujud syukur usai melaksanakan ujian.
Sujud syukur ini dilaksanakan setelah santri mengikuti beberapa rangkaian ujian, diantaranya ujian tulis yang dimulai pada tanggal 29 sampai dengan 7 Desember 2023 yang mana pada pekan sebelumnya diawali dengan pelaksanaan ujian lisan atau ujian syafahi.
Adapun pelaksanaan ritual sujud syukur ini, menurut Ustd. Dede Sopian, S.Pd.I selaku pimpinan pondok Modern As Shofwan bertujuan sebagai wujud terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kelancaran kepada kita terutama kepada anak didik dalam mengikuti ujian selama dua pekan berturut-turut, tidak ada yang sakit dan mengikuti ujian dengan baik.
"Kegiatan sujud syukur ini sebagai wujud terima terimakasih kepada Allah, SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada kita, terutama kepada anak didik didalam mengikukuti ujian selama dua pekan berturut-turut, anak-anak kita semuanya mengikuti ujian dengan baik dan tidak ada yang sakit". Ungkapnya.
Ust. Abdul Azis, S.ThI selaku Kepala Sekolah Mts Modern As Sofwan mengatakan, "sujud syukur dilaksanan seiring telah usainya rangakaian demi demi rangkaian ujian diantara ujian lisan yang diterapkan pada semua jenjang pendikan yaitu Ra, MI, Mts, yang kesemuanya itu cukup menguji mental dan keberanian anak didik didalam berkomunikasi, kemudian pada pekan kedua juga disusul oleh oleh ujian tulis, sehingga menuntut anak anak lebih giat lagi belajar, dan selama dua pekan anak didik dihadapkan pada fokus ujian. Alhamdulillah ujian telah dilaksanakan dengan baik", ungkapnya.
Kegiatan sujud syukur ini, juga diikuti oleh seluruh dewan guru dan karayawan Pondok Modern Asshofwan, selaku panitia ujian dan penyelenggara pendidikan telah selesai melaksanakan tugasnya selama semester ganjil, agar seluruh dewan guru dan karyawan memiliki rasa kebersamaan, menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai pendidik dan perasaan memiliki anak sendiri sehingga menjadi teladan bagi anak didiknya, Ungkap Ustd Abdul Aziz,
Karena lingkungan lembaga ini adalah lembaga pesantren, semua aspek ajaran Islam terkait ritual ibadah, muamalah dan akidah harus dibiasakan kepada anak anak dan seluruh dewan guru, sehingga mempunyai satu visi dan gerak langkah, mengabdi lillahi rabbi, bermanfaat Lil maslahatil ummat. Ungkapnya. (SDC)
.png)
