Fakfak, RevolusiNews.id Papua Barat – Program Beasiswa 1.000 Mahasiswa milik Pemerintah Kabupaten Fakfak mencatat capaian penting. Hingga awal September 2025, sebanyak 1.400 mahasiswa telah dinyatakan lolos verifikasi dan siap menerima bantuan pendidikan dari pemerintah daerah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak, Muhammad Tahir Patiran, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa jumlah penerima beasiswa tahun ini justru melampaui target awal program.
> “Judulnya memang Beasiswa 1.000 Mahasiswa, tapi faktanya jumlah penerima bisa mencapai 2.000 orang. Semua tetap kami akomodir, meski anggaran tahun ini hanya Rp4 miliar,” ujar Mopa, sapaan akrab Sekdis Pendidikan Fakfak, Senin (8/9/2025).
Prioritas dan Klasifikasi Penerima
Penerima beasiswa dikelompokkan berdasarkan kategori Orang Asli Papua (OAP) maupun non-OAP, serta lokasi studi baik di Fakfak maupun di luar daerah.
Untuk jurusan eksakta dan bidang kesehatan seperti kedokteran, alokasi dana diberikan lebih besar karena kebutuhan studinya relatif tinggi.
Penyaluran Langsung ke Rekening Mahasiswa
Verifikasi dilakukan secara ketat demi mencegah kesalahan distribusi dana. Tahun ini, penyaluran beasiswa dilakukan langsung ke rekening mahasiswa, bukan melalui orang tua atau pihak lain.
> “Tahun lalu ada kasus dana masuk ke rekening orang tua tapi tidak sampai sepenuhnya ke anak. Tahun ini tidak ada lagi. Semua wajib langsung ke rekening mahasiswa,” tegas Mopa.
Tunggu Perbup untuk Pencairan
Meski verifikasi rampung, pencairan beasiswa masih menunggu terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar hukum.
“Distribusi sudah siap. Begitu Perbup ditetapkan, dana langsung kami salurkan,” tambahnya.
Adapun syarat penerima beasiswa meliputi:
Minimal sudah menempuh kuliah semester dua,
Memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) atau surat keterangan aktif kuliah,
Memiliki rekening pribadi atas nama mahasiswa.
Anggaran Turun, Jumlah Penerima Naik
Dibanding tahun sebelumnya yang menelan anggaran Rp6 miliar, tahun ini dana beasiswa hanya Rp4 miliar. Meski begitu, Dinas Pendidikan Fakfak memastikan seluruh mahasiswa yang berkasnya lengkap tetap terakomodir.
“Bagi yang belum lengkap tetap kami data, dan akan diprioritaskan pada tahun berikutnya,” jelas Mopa.
Program beasiswa ini menjadi tantangan besar bagi Pemkab Fakfak, mengingat jumlah penerima yang membengkak hampir dua kali lipat. Pemerintah dituntut menjaga transparansi sekaligus memastikan keberlanjutan program pendidikan bagi generasi muda Fakfak.
Reporter ria
Revolusinesw. id Papua Barat