UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

TPA Bangkonol Siap Tampung Sampah Tangsel, Warga Sekitar Terancam Jadi Korban Lingkungan

8/01/25, 12:40 WIB Last Updated 2025-08-01T05:40:11Z


RevolusiNews | Pandeglang
— Rencana pembuangan 300–500 ton sampah per hari dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke TPA Bangkonol, Pandeglang, memunculkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat. Meski pemerintah berulang kali menjanjikan pengelolaan modern dan bebas bau, risiko pencemaran lingkungan dan dampak sosial tampak tak terelakkan.


Ratusan truk pengangkut sampah akan melintasi jalan-jalan desa menuju Bangkonol setiap hari. Bagi warga di sepanjang lintasan, gangguan debu, kebisingan, dan bau menyengat menjadi risiko nyata. Truk yang tidak tertutup rapat juga berpotensi meneteskan air lindi yang bisa mengotori jalan dan selokan.


“Jangan sampai jalan desa berubah jadi jalur bau dan sumber penyakit. Pemerintah harus memikirkan warga, bukan hanya dana kompensasi,” kritik Joko Winarno, S.H., Sekretaris Jenderal Persatuan Pendekar Babad Banten Indonesia (PPBBI).


Secara jangka pendek, TPA Bangkonol berpotensi menimbulkan bau menyengat, lalat, dan pencemaran udara jika pengelolaan tidak sesuai standar. Sementara dalam jangka panjang, resapan air lindi berisiko masuk ke sumur warga dan mencemari sumber air tanah, yang akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.


Selain itu, degradasi lingkungan di sekitar TPA bisa memicu penurunan kualitas tanah, berkurangnya habitat satwa lokal, hingga potensi banjir jika drainase terganggu akibat timbunan sampah.


Meski Pemkab Pandeglang dijanjikan kompensasi Rp190,8 miliar dalam empat tahun dan dana pengembangan TPA Rp40 miliar, warga menilai uang tersebut tidak bisa menutupi risiko kesehatan dan kerusakan lingkungan jika pengelolaan gagal.


“Pemasukan daerah memang penting, tapi jangan sampai warga jadi korban. Pemerintah harus transparan dan libatkan masyarakat dalam pengawasan,” tegas Joko Winarno.


Kerja sama Tangsel–Pandeglang ini memang bisa membantu mengatasi krisis sampah di Tangerang Selatan, namun jika tidak diiringi pengawasan ketat, maka dampak lingkungan bisa menjadi bom waktu bagi masyarakat Bangkonol dan sekitarnya.


RevolusiNews mencatat, hingga kini pemerintah belum memaparkan mekanisme pengelolaan lindi, penanganan bau, dan strategi mitigasi bencana lingkungan secara terbuka. Tanpa itu, janji “tak bau dan ramah lingkungan” hanyalah slogan di atas kertas.. Red


Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+