REVOLISINEWS.ID PAPUA BARAT – (Minggu, 25/05/2025) Masyarakat Distrik Kaitaro, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, kini tengah merasakan dampak pahit dari krisis listrik yang tak kunjung usai. Ketiadaan pasokan listrik yang stabil tidak hanya melumpuhkan aktivitas ekonomi, tetapi juga menghantam sektor pendidikan, memaksa puluhan siswa belajar dalam kegelapan dan mengancam masa depan mereka.
Sudah beberapa bulan terakhir, Distrik Kaitaro dilanda pemadaman listrik yang parah, bahkan seringkali tanpa adanya listrik sama sekali. Kondisi ini membuat warga merasa terisolasi dan kesulitan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Berbagai usaha kecil dan menengah yang bergantung pada listrik terpaksa gulung tikar, sementara kebutuhan dasar seperti penerangan dan pengisian daya perangkat elektronik menjadi kemewahan yang sulit dijangkau.
Namun, dampak yang paling mengkhawatirkan terlihat jelas pada dunia pendidikan. Siswa-siswi di Distrik Kaitaro menghadapi tantangan besar untuk belajar dengan optimal. Malam hari, ketika seharusnya mereka bisa mengulang pelajaran atau mengerjakan pekerjaan rumah, suasana gelap gulita menjadi pemandangan umum di rumah-rumah mereka.
"Bagaimana anak-anak bisa belajar dengan baik kalau tidak ada lampu?" keluh ibu Saima Refideso, seorang ibu rumah tangga di Kampung Sara. "Pulang sekolah sudah sore, malamnya mau belajar harus pakai lilin atau lampu minyak. Itu pun tidak nyaman, mata jadi cepat lelah."
Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas pendukung di sekolah. Beberapa sekolah tidak memiliki genset cadangan, membuat proses belajar mengajar di siang hari pun terkadang terganggu jika pemadaman terjadi.
Akibatnya, kualitas pendidikan di Distrik Kaitaro terancam menurun drastis, menciptakan kesenjangan yang lebih jauh dengan daerah lain yang memiliki akses listrik memadai.
Para orang tua dan guru berharap agar pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan krisis listrik ini.
Mereka mendesak agar pembangunan infrastruktur kelistrikan di Distrik Kaitaro menjadi prioritas utama demi memastikan hak-hak dasar masyarakat terpenuhi, terutama hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tanpa listrik, masa depan generasi muda di Kaitaro terancam redup.
REPORTER KAKORWIL PAPUA BARAT.