Revolusinews.id, DAIRI – Skandal memalukan terjadi di tubuh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Dairi. Di tengah gencarnya semangat nasionalisme yang dikampanyekan negara, justru institusi milik negara sendiri yang menodai kehormatan Bendera Merah Putih—simbol suci perjuangan bangsa.
Bendera dibiarkan berkibar dalam gelap, diguyur hujan, tanpa penerangan! Terpantau sejak Rabu malam hingga Kamis malam, bendera Merah Putih tetap terpasang di halaman kantor BRI Dairi. Ini jelas-jelas melanggar Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, yang mewajibkan bendera dikibarkan hanya dari pagi hingga matahari terbenam, kecuali di lokasi istimewa dengan pencahayaan khusus.
Pertanyaannya: apakah di BRI Dairi tidak ada yang paham hukum, atau memang tidak peduli?
Kelalaian ini bukan soal teknis semata. Ini adalah bentuk penghinaan terhadap identitas dan kedaulatan negara. Ketika simbol negara diperlakukan semena-mena oleh institusi milik negara sendiri, apa arti nasionalisme yang sering digembar-gemborkan itu?
Di mana rasa hormat terhadap para pahlawan yang gugur demi Merah Putih?
Masyarakat marah dan menuntut kejelasan! Satpol PP sebagai penegak Perda dan etika publik harus segera turun tangan. Tidak bisa lagi hanya sekadar imbauan atau teguran. BRI Dairi wajib diberi sanksi administratif! Jika tidak, maka negara ini sedang memberi contoh bahwa hukum bisa diabaikan—asal pelakunya adalah lembaga besar.
Mengapa ketika rakyat kecil melanggar aturan cepat ditindak, tapi ketika BUMN yang melanggar, ??
Satpol PP memiliki kewajiban moral dan legal untuk menegakkan aturan, tanpa pandang bulu. BRI Dairi harus dibina—dan jika perlu, dipermalukan secara terbuka agar menjadi pelajaran nasional. Karena ini bukan hanya soal bendera, tapi soal harga diri bangsa.
RevolusiNews tidak akan berhenti. Ini bukan sekadar berita, ini alarm bagi kita semua. Jika Merah Putih bisa dibiarkan basah dan robek karena kelalaian, maka yang robek sebenarnya adalah wibawa negara ini.
Redaksi
.png)
