Revolusinews.id *FAKFAK –* Dalam rangka menyambut peringatan bersejarah kembalinya Irian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 1 Mei, Korem 182/Jazirah Onim dan Kodim 1803/Fakfak bersinergi dengan Organisasi Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Fakfak menyelenggarakan serangkaian kegiatan patriotik.
Kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada Rabu, 30 April 2025, pukul 09.00 WIT di Gedung Winder Tuare, Fakfak. Mengusung tema “Aktualisasi Nilai-nilai Perjuangan Kembalinya Irian Barat ke Pangkuan NKRI”, FGD ini menghadirkan diskusi reflektif tentang sejarah dan semangat nasionalisme yang harus terus digaungkan di kalangan generasi muda.
Puncak peringatan akan dilaksanakan pada Kamis, 1 Mei 2025, melalui Kirab Merah Putih — pawai kebangsaan yang melibatkan peserta membawa bendera Merah Putih dari titik awal di Kampung Sekru, Distrik Pariwari. Rute kirab akan melintasi sejumlah titik strategis dan bersejarah di Fakfak, termasuk Jl. Yos Sudarso, Thumburuni, Masjid Besar Al-Munawarah, Hotel Grand Papua, dan Kodim 1803/Fakfak. Pawai ini akan berakhir di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ma’aruf Amin.
Koordinator kegiatan, Zulkifli La Ode Hilu atau akrab disapa Bung Zoel, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu dalam merebut kembali Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi.
"Melalui FGD dan Kirab Merah Putih, kami ingin menanamkan kembali semangat cinta tanah air, terutama kepada generasi muda. Di depan Gedung Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA), akan dilakukan deklarasi bahwa sampai kapan pun, Papua adalah bagian dari NKRI," tegas Bung Zoel.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, panitia akan menayangkan film dokumenter perjuangan kembalinya Irian Barat di halaman RTH Ma’aruf Amin, Jl. DR. Salasa Namudat (Reklamasi Pantai). Penayangan ini bertujuan memberikan edukasi sejarah serta memperkuat rasa nasionalisme masyarakat Fakfak, khususnya generasi muda.
"Kami ingin generasi sekarang tidak melupakan sejarah. Film dokumenter ini akan menjadi pengingat dan penguat jati diri bangsa," pungkasnya. (*)