revolusinews.id Subang - Kekeringan areal persawahan di wilayah Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang senakin meluas di dua desa. Kedua desa tersebut yakni Desa Rawamekar dan Desa Jayamukti.
Penyebab kekeringan melanda areal persawahan selain dampak kemarau juga dampak dari pelaksanaan perbaikan saluran irigasi di wilayah hulu sehingga mengakibatkan kurangnya pasokan air ke sejumlah saluran irigasi dan persawahan.
Kepala UPTD Pertanian Blanakan, Swinan.SP ketika dikonfirmasi mengungkapkan dengan terjadinya areal persawahan kekeringan karena kurangnya pasokan air sawah petani di dua desa, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai.pihak seperti. PJT dan Muspika Kecamatan Blanakan untuk mengatasi persoalan pasokan air. Selain itu telah turun langsung kelapangan mengecek persawahan petani di wilayahnya yang terdampak kekeringan. Kamis (3/8/23 )
“Sekitar 250 hektar areal prrsawahan alami kekeringan, 150 hektar areal persawahan belum bisa di tanami dan 100 hektar sawah yang sudah ditanami padi milik petani jika dalam satu hingga dua minggu tidak mendapatkan pasokan air, terancam puso,"jelasnya.
Menurut Sawinan persoalan kekeringan yang melanda areal persawahan milik para petani di dua desa penyebabya selain dampak kemarau juga dampak adanya perbaikan saluran irigasi di wilayah hulu sehingga pasokan air menjadi terhambat "jika dalam dua pekan kedepan tak ada pasokan air dipastikan petani terancam gagal panen dan gagal tanam",ungkap Sawinan. (ahd)