Menurut keterangan pengasuh pondok pesantren warga Dusun Karajan RT.10 RW.04 yang berinisial (HY) menyampaikan bahwa dirinya merasa kecewa ketika tidak mendapatkan Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan Tahun 2022.
"Tentunya saya sangat kecewa, padahal ditahun-tahun sebelumnya saya sering mendapatkan bantuan guru ngaji ini, namun kenapa tahun sekarang tidak dapat,"Ucapnya
Lanjut, (HY) juga menyampaikan bahwa dirinya beranggapan bahwa apa mungkin karena permasalahan pilkades kemarin, karena dirinya mendukung salah satu calon kades yang lain.
"Ya mungkin karena permasalahan kemarin waktu pilkades, kan saya dulu waktu pemilihan pro lurah itu, mungkin itu masalahnya curiga saya, kan manusia mah punya rasa curiga,"Ungkapnya
Ditempat yang berbeda, warga Dusun Karajan RT.011 RW.004 berinisial (A) juga mengatakan bahwa untuk di dusun karajan biasanya kuota yang mendapatkan bantuan insentif pengajar keagamaan lebih banyak dan kenapa untuk tahun sekarang berkurang.
"Biasanya untuk di dusun karajan lebih banyak guru ngaji yang dapat bantuan, tapi kenapa tahun ini hanya ada 17 orang saja, bahkan yang punya pondok-pondok pesantren tidak dapat bantuan tersebut, yang anehnya lagi ko yang dapat bantuan ada yang suami-istri,"tuturnya
Sementara itu, Firman Permana Kasi Kesra, Desa Kampungsawah saat di konfirmasi mengatakan bahwa dirinya hanya menginput data guru pengajian saja sesuai perintah Kesos Kecamatan.
"Saya cuma input data saja sesuai apa yang diperintahkan kesos kecamatan,"Pungkasnya. (A yusup tohiri)