Seperti proyek pembanguban TPT di Dusun Panjalin pelaksanaan Pembangunan TPT diduga tidak sesuai papan proyek yang terpasang CV Sadaya mitra abdi tahun 2022 no SPK. Pu,.13.09/II.94.PL,/DISPUPR .BID jembatan ,/SPK/X/2022 Nilai kontrak . Rp.189.275.000'-
Informasi yang dihimpun Revolusinews dalam pelaksanannya di lapangan tidak di lakukan pemasangan pondasi padahal seharusnya di pasang pindasi setinggi 40 cm dan ketinggianpun dikerjakan hanya setibggi 60 hibgga 70 centimeter tidak pakai pondasi langsung pasang batu tembok penahan tanah TPT di atas lumpur hanya di kerjakan 70 cm dan ada juga yang ketinggian 60 cm.
USM warga Dusun Panjalin ketika di temui.id Selasa (29/11/22) menyoroti proyek pembangunan tembok penahan tanah TPT yang ada di dusunnya, diduga melenceng dari bistek karena pengerjaannya terkesan asal-asalan tidak dilakukan pemasangan pondasi.
"Kami menyayangkan pengerjaan proyek TPT dikerjakan tidak mengacu pada bistek terkesan assl-asalan,"ungkapnya.
Pengerjaan proyek TPT di desa dukuh ini diduga melenceng dari bisyek karena lemahnya pengawasan dari dinas PUPR Subang "ungkap UMS
Sementara itu salah satu subkon warim di temui awak media di rumahnya Selasa ( 29/11/22 ) menjelaskan kami ngesub ke CV Sadaya Mitra Abdi yang mendapat kontrak kerja dari anggaran bantuan banprov sebesar 189.275.000 pengerjaan TPT di lapangan dalam pemasangan batu dengan ke tinggian 110 cm dan panjang 100 m. "Pengerjaan TPT ketinggian 110 centimeter dan panjang 100 meter karena terkendala persoalan pembayaran upah kerja pengerjaan pembangunan TPT di off dulu sementara waktu pekerjapun memilih tidak kerja setelah pekerjaanya belum di bayar ". Pungkasnya. (sahidin menir/ahd)