Fakfak –revolusinews.id papua Barat Kehadiran Koperasi Merah Putih dengan dukungan dana yang besar mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ir. Abdul Rahim Fatamasya, M.Si., yang menilai langkah ini sebagai peluang besar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat kampung. Namun demikian, ia juga menyampaikan sejumlah masukan penting agar keberadaan koperasi ini benar-benar berdampak nyata.
Dalam keterangannya, Rahim menyoroti pengalaman masa lalu di mana koperasi telah dibentuk di seluruh kampung, namun tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini menurutnya menjadi pelajaran berharga dalam mengelola koperasi ke depan.
Empat Saran Strategis
Rahim menyampaikan empat saran strategis yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program Koperasi Merah Putih:
1. Integrasi Program Lintas Sektor
Ia menyarankan agar program koperasi terintegrasi dengan instansi terkait di bidang ekonomi, terutama yang mengembangkan komoditas unggulan seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Hal ini penting agar koperasi dapat berfungsi sebagai lembaga penampung sekaligus pemasar hasil produksi masyarakat.
2. Penguatan Kapasitas Pengurus
Sebelum dana dikucurkan, Rahim menekankan perlunya peningkatan kapasitas bagi para pengurus koperasi. Ia menyebut lemahnya kapasitas pengelola sebagai salah satu faktor yang menyebabkan koperasi tidak berjalan maksimal di masa lalu.
3. Penyediaan Pasar untuk Komoditas Lokal
Aspek pemasaran juga menjadi perhatian. Menurutnya, hasil-hasil komoditas lokal harus memiliki pasar yang jelas agar koperasi dapat berfungsi secara optimal sebagai penghubung antara produsen dan konsumen.
4. Pelatihan Manajemen Koperasi dan Keuangan
Pelatihan pengelolaan koperasi dan keuangan dinilai penting agar para pengurus memiliki kemampuan dalam menjalankan tata kelola koperasi secara profesional dan transparan.
“Demikian saran kami. Mohon maaf apabila terdapat kekeliruan,” tutup Ir. Abdul Rahim Fatamasya, M.Si., dalam pernyataannya.
Reporter ria
Revolusinesw. Id papua Barat