REVOLUSINEWS.ID- PAPUA- Di balik keindahan alam Papua yang dialami oleh anak anak dipedalmaman. Mereka adalah anak- anak yang lahir dengan semangat dan kecerdasan alami, namun terhalmang oleh tembok besar bernama keterbatasan akses pendidikan.
Banyak dari mereka harus berjalan berjam jam melewati hutan, sungai, bukit hanya untuk sampai disekolah,.jika pun sekolah itu kasih aktif. Di beberapa kampung bangunan sekolah sudah rusak, guru tak tidak pernah hadir, dan buku pelajaran menjadi barang langka. Anak - anak itu datang dengan harapan, namun pulang dengan kebingungan.
Mereka menjadi korban dari sistem pendidikan yang timpang - korban dari kebijakan yang tak menyentuh realita yang di akar rumput, Sementara di Kota- kota besar anak anak belajar dengan fasilitas digital, listrik dan internet, anak anak dipedalmaman masih berjuang untuk sekedar mengenal huruf atau mengenal angkat.
Lebih memilukan lagi, sebagian besar dari mereka kehilangan rasa percaya bahwa pendidikan bisa mengubah nasib. Mereka menyaksikan orang tua mereka yang sudah susah payah menyekolahkan anak anaknya, namun akhirnya tetap hidup dalam kemiskinan dan keterasingan.
Anak-anak ini bukan kurang pintar , mereka hanya kurang diberi kesempatan yang adil.
Pendidikan seharusnya menjadi jembatan masa depan, bukan sekedar janji kosong dari balik meja rapat,. Anak- anak Papua pedalaman tidak butuh balas kasihan, mereka butuh keberpihakan. Mereka butuh guru yang hadir, buku yang cukup, dan negara yang benar benar melihat mereka sebagai anak bangsa.
Sudah saatnya kita menutup mata. Karena setiap anak, dari pesisir hingga pegunungan, berhak untuk mimpi - dan mendapat Pendidikan yang Layak di atas Tanah Papua.
REPORTER PAPUA (JB)
.png)
