UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

Dana BOS “Dibantai” Oknum Kepsek & Bendahara SMKN 1 Pancur Batu – Empat Tahun Sikat Uang Sekolah, Negara Rugi Rp 785 Juta!

9/08/25, 09:19 WIB Last Updated 2025-09-08T02:27:24Z


RevolusiNews.id – Deli Serdang
.Skandal memalukan kembali mencoreng dunia pendidikan. Dana BOS, uang yang seharusnya digunakan untuk buku, seragam, dan fasilitas belajar, justru dijadikan bancakan oleh orang yang seharusnya menjadi pengayom siswa.


Kejaksaan Negeri Deli Serdang resmi menetapkan Tukimin (mantan kepala sekolah) dan Andrison F. Nainggolan (mantan bendahara sekolah) sebagai tersangka korupsi. Mereka ditahan di Lapas Kelas IIA Pancur Batu selama 20 hari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.


Hasil audit Kantor Akuntan Publik Ribka Aretha & Rekan mengungkap penyimpangan dari 2018 hingga 2022. Modus keduanya brutal – menarik dana BOS dan SPP tanpa dasar, membuat laporan fiktif, dan menggerogoti hak siswa sedikit demi sedikit.


Total uang yang raib: Rp 785.320.630 – angka yang cukup untuk membeli ratusan komputer, beasiswa siswa miskin, atau memperbaiki sarana sekolah.


Alih-alih mendidik, kedua tersangka justru memberi pelajaran buruk: bahwa jabatan bisa dipakai untuk merampok uang negara.


“Ini bukan sekadar tindak pidana, ini pengkhianatan terhadap hak anak-anak untuk mendapat pendidikan yang layak,” tegas redaksi RevolusiNews.


Pertanyaan besar muncul: mengapa kebocoran ini bisa bertahun-tahun dibiarkan?

Di mana peran Inspektorat, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan? Mengapa mereka baru “bangun tidur” setelah uang ratusan juta hilang?


RevolusiNews menegaskan: penegakan hukum harus tuntas.Jerat dengan pasal terberat – Pasal 2 ayat (1) UU Tipikor dengan ancaman 20 tahun penjara.Kejar pengembalian kerugian negara hingga setiap rupiah kembali.Audit sekolah lain agar kasus serupa tidak menjalar.


Masyarakat tidak lagi percaya pada narasi “oknum”. Ini adalah penyakit sistemik. Dana BOS adalah darah pendidikan, bukan lauk-pauk untuk pejabat rakus! *IB


:

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+