UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

Wakil Bupati Fakfak Ungkap Pergumulan Batin hingga Program Prioritas: “Kami Kembali karena Amanah Tuhan dan Rakyat”

Redaksi_Revolusi
7/16/25, 20:43 WIB Last Updated 2025-07-16T13:43:07Z


Revolusinews.id
papua Barat Fakfak, 16 Juli 2025 – Dalam suasana syukuran bersama umat Gereja Protestan Indonesia (GPI) Tanah Papua Barat, Wakil Bupati Fakfak, dalam nada penuh keharuan, membagikan kisah pribadi dan panggilan pelayanannya di hadapan para pendeta dan jemaat yang memadati lokasi acara. Momen ini menjadi kali pertama baginya menyampaikan langsung isi hati kepada umat sejak kembali menjabat.


“Saya dan keluarga sebenarnya sudah tidak ingin lagi masuk dalam jabatan publik,” ungkap sang Wakil Bupati dengan suara bergetar. “Tapi dalam doa dan pergumulan, kami sadar: ini bukan soal ambisi, ini soal amanah dari Tuhan dan suara rakyat.”


Ia menceritakan bagaimana ribuan warga hadir dalam acara syukuran pribadinya di kampung halaman, menandai rasa cinta dan dukungan masyarakat terhadap dirinya. Pengalaman itu, menurutnya, menjadi refleksi mendalam bahwa jabatan yang diemban saat ini bukan semata pilihan pribadi, melainkan tanggung jawab kolektif yang harus dijalankan dengan hati.


Pelayanan Bukan Jabatan, Tapi Panggilan

Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya bersama Bupati Samaun Dahlan tidak ingin mengecewakan rakyat yang telah memberikan kepercayaan. “Kami sepakat, tidak cukup hanya menerima suara rakyat. Kami harus hadir untuk melayani,” ujarnya.


Salah satu bentuk pelayanan nyata yang sudah diwujudkan adalah pelayanan kesehatan gratis di rumah sakit hanya dengan menunjukkan KTP, tanpa harus memiliki BPJS. Langkah ini, menurutnya, merupakan respons cepat terhadap kondisi banyak warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena faktor ekonomi.


Selain itu, pemerintah daerah juga telah menggagas program persalinan gratis di kampung-kampung melalui kerja sama dengan aparat kepolisian dan tenaga medis setempat. “Kami ingin memastikan setiap ibu dan anak di pelosok Fakfak lahir dan tumbuh dengan selamat,” ujarnya.



Membangun Masa Depan Lewat Pendidikan

Di hadapan umat GPI, Wakil Bupati juga menyampaikan rencana ambisius ke depan: menggratiskan biaya pendidikan di Fakfak. “Kami percaya, investasi terbesar bukan pada bangunan, tapi pada masa depan anak-anak kita,” ucapnya.


Ia mengajak umat dan masyarakat luas untuk ikut terlibat dalam proses pembangunan, termasuk memberi masukan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. “Kalau ada yang kurang, tolong tegur kami. Kami sedang menyusun rencana pembangunan jangka panjang lima tahun ke depan,” ajaknya.


Ketika Suara Mama Jadi Kompas Pembangunan

Menutup sambutannya, Wakil Bupati membagikan momen sederhana namun penuh makna. Saat bertanya kepada sekelompok mama-mama di kampung tentang apa yang harus dibangun terlebih dahulu, mereka hanya berkata: “Perhatikan anak-anak kami.”


“Kalimat itu sederhana, tapi sangat dalam. Maka itulah yang kami pegang. Kesehatan dan masa depan anak-anak akan jadi prioritas kami,” pungkasnya.


Acara syukuran tersebut menjadi bukan sekadar seremoni keagamaan, tapi juga ruang dialog spiritual dan kemanusiaan, di mana pemimpin dan umat saling menguatkan dalam harapan dan cinta untuk Tanah Papua Barat yang lebih baik.


Reporter ria

Revolusinesw id papua Barat

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+