Batu Bara, Revolusinews.id – Setelah dua tahun dilanda kekeringan akibat kerusakan jaringan irigasi, harapan baru akhirnya menyapa ribuan petani di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Legislator muda dari Partai Perindo, Alpon Sirait, bersama Pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui Dinas PUTR dan masyarakat setempat, turun langsung ke lapangan untuk memperbaiki saluran irigasi melalui aksi gotong royong
“Sedimen yang menumpuk sudah membuat aliran air ke sawah-sawah tersumbat total. Kerugian petani bisa mencapai Rp500 miliar per musim tanam. Ini situasi darurat!” ujar Alpon saat meninjau Bendung Seimanggar, Kamis (5/6/2025).
Masalah utama terletak pada Daerah Irigasi (DI) Bah Bolon, yang mencakup wilayah Purwodadi, Cinta Maju, Tanjung Muda, Perkotaan, dan Simodong. Dua bendung yang paling terdampak adalah Bendung Seimanggar dan Bendung Cinta Maju—keduanya vital untuk menyuplai air ke Kecamatan Air Putih, Sei Suka, dan Medang Deras.
Tak hanya melakukan peninjauan, anggota Komisi II DPRD Batu Bara itu juga turut mengerahkan alat berat dan tenaga teknis dari Dinas PUTR untuk mengeruk sedimen di area intake dan saluran sekunder sepanjang lima kilometer. Upaya ini mulai membuahkan hasil: aliran air kini perlahan kembali mengisi sawah-sawah petani, memberi secercah harapan di tengah ancaman gagal panen.
Sebagai tindak lanjut, Alpon memfasilitasi pertemuan terbuka antara kepala desa dan kelompok tani di lokasi bendung. Dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk melanjutkan kegiatan gotong royong pada Senin, 9 Juni 2025, dengan membangun struktur pengarah air sementara demi menjaga kesinambungan musim tanam.
“Ini wujud komitmen kita bersama. Perjuangan belum selesai, tapi kalau kita bersatu, petani pasti bisa bangkit,” tegas Alpon.
Langkah cepat dan kolaboratif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, karena dinilai mampu menyelamatkan ribuan keluarga petani dari ancaman krisis pangan. Aksi nyata Alpon Sirait membuktikan bahwa politik bisa hadir langsung di tengah masyarakat, bukan sekadar janji saat kampanye. (Agus Sitohang)