UCAPAN RAMADHAN

CEO

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

Dari Anak Pemulung ke Fakultas Kedokteran UGM, Wishka Buktikan Mimpi Bisa Jadi Nyata

Redaksi_Revolusi
5/31/25, 10:24 WIB Last Updated 2025-05-31T03:24:29Z


REVOLUSINEWS.ID
PAPUA BARAT.SLEMAN — Sebuah mimpi besar akhirnya menjadi kenyataan bagi Muhammad Wishka Al Hafiidh Suskalanggeng. Remaja asal Dusun Saragan, Pendowoharjo, Sleman, itu berhasil menembus salah satu program studi paling bergengsi di Indonesia: Pendidikan Dokter Universitas Gadjah Mada (UGM).


Wishka, begitu ia biasa disapa, merupakan anak dari keluarga sederhana. Ayahnya, Permana Suskalanggeng atau akrab dipanggil Sus, telah menjadi pemulung selama delapan tahun terakhir. Ia mengais rezeki dari satu desa ke desa lainnya dengan motor tua yang sering mogok, demi menghidupi istri dan ketiga anaknya.


Dengan penghasilan rata-rata Rp900.000 per bulan, keluarga ini menumpang tinggal di rumah kerabat yang sedang merantau di Kalimantan. Meski hidup dalam keterbatasan, semangat Sus untuk mendidik anak-anaknya tidak pernah surut. “Yang penting anak-anak sekolah. Kalau bisa lebih baik dari bapaknya,” ujar Sus penuh haru.


Berprestasi Sejak Kecil


Wishka bukan siswa biasa. Sejak SD hingga SMA, ia selalu menorehkan prestasi akademik. Ia sering menjadi juara kelas, bahkan saat lulus dari SMA Negeri 1 Sleman, ia tercatat sebagai peraih nilai tertinggi se-sekolah dan peringkat keempat se-DIY.


Tak hanya itu, pada Oktober 2015, ia juga meraih Juara 2 Olimpiade Fisika Paket Hari Ilmiah se-Jawa Bali, menunjukkan konsistensinya dalam bidang akademik.


Sempat Gagal, Tak Lantas Menyerah


Impian Wishka untuk masuk pendidikan dokter UGM sempat dihadang kegagalan. Ia tidak lolos jalur SNMPTN, namun semangatnya tidak padam. Dengan dorongan kuat dari sang ibu, Dwi Asih Prihati, Wishka terus belajar dan mencoba peruntungan di jalur SBMPTN. Usahanya membuahkan hasil: ia diterima di Prodi Pendidikan Dokter UGM.


“Awalnya sempat ragu karena passing grade-nya tinggi. Tapi ibu terus menyemangati. Akhirnya saya belajar lebih giat dan lolos,” ungkap Wishka.


Berjuang Demi Beasiswa


Kini, Wishka tengah mengurus beasiswa Bidikmisi agar bisa melanjutkan kuliah tanpa membebani orang tuanya. “Saya sedang mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Semoga diterima agar bisa meringankan beban orang tua,” kata Wishka.


Ilmu untuk Keluarga dan Sesama


Keinginan Wishka untuk menjadi dokter tak hanya demi masa depan, tetapi juga karena dorongan pribadi: mengobati adiknya yang menderita sakit saraf perut dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.


“Saya ingin ilmu saya kelak bisa membantu orang lain, khususnya adik saya,” ujar Wishka. Harapan serupa juga disampaikan sang ibu. “Semoga ilmunya bisa berguna, terutama untuk merawat adiknya,” kata Dwi.


Ayahnya menambahkan dengan penuh haru, “Kalau bisa berguna untuk orang banyak dan bisa mengubah hidup keluarganya, itu sudah cukup bagi saya.”


Kisah Wishka adalah pengingat bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah akhir dari segalanya. Dengan kerja keras, dukungan keluarga, dan semangat pantang menyerah, mimpi bisa jadi kenyataan.



REPORTER RIA

REVOLUSINEWS.ID PAPUA BARAT.

Sumber: Universitas Gadjah Mada

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+