CEO

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

UCAPAN RAMADHAN

BREAKING NEWS

Loading...

no-style

Kapolsek Ciasem Berikan Materi Wawasan Kebangsaan Kader PMII di Ponpes Assalafiah

adminrevolusinews.id
10/28/22, 13:33 WIB Last Updated 2022-10-28T17:45:12Z


revolusinews.id Subang - Pada hari Jumat (28/10/2022) Kapolsek Ciasem Kompol Dede Suherman, A.Md., mewakili Kapolres Subang AKBP Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., memberikan materi Wawasan Kebangsaan pada Pelatihan Kader Lanjut II Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) di Pesantren Assalafiah di Dusun Sidamulya, Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabaparen Subang, Jawa Barat. 


Dalam kegiatan yang dimulai pukul 08:00 WIB, Kapolsek Ciasem mengatakan bahwa negara kita memiliki 37 Provinsi, dengan jumlah penduduk 275 juta jiwa, dengan 1.340 suku yang berbeda yang tersebar di 16.766 pulau terikat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 merupakan komitmen para pendiri negara (The Founding Father). 


"Pada momentum hari sumpah pemuda ini generasi muda harus memiliki cara pandang yang menyeluruh terhadap Bangsa dan Negara Indonesia dengan ke-Bhinekaannya," jelas Kapolsek Ciasem.(28/10/2022) 


Kapolsek mengatakan bahwa wawasan kebangsaan meliputi aspek Astra Gatra yaitu Trigatra : Geografi, Demografi dan Sumber daya alam indonesia serta Pancagatra yaitu ilmu, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbudhankam). 


"Kitab juga harus memahami apa itu empat Pilar Negara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinekatunggal Ika," papar Kapolsek. 


Kapolsek megungkapkan bahwa pada Era globalisasi dengan perkembangan Industri 4.0 juga perkembangan teknologi dan informasi merupakan tantangan masa depan generasi muda terutama Mahasiswa sebagai tongkat estapet generasi tua. 


"Jangan sampai terpecah belah dengan mengingat perjuangan para pejuang kita terdahulu!" tegas Kapolsek. 


Kapolsek berpesan pada peserta pelatihan sebagai calon-calon pemimpin masa depan yang kokoh dan tangguh untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Juga untuk menghindari faham-faham yang dapat memecah belah bangsa seperti radikalisme, khilafah dan tindakan intoreran serta hal-hal negatif yang merusak generasi muda agar dapat menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang berkomitmen untuk membangun bangsa demi mencapai tujuan Negara Indonesia.(nanang suparman)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+