revolusinews.id Karawang - Dugaan adanya pelecehan seksual dengan laporan polisi Nomor : LP/B/1395/X/2021/SPKT/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, tanggal 08 Oktober 2021. Pihak kepolisian menetapkan MRD (18) sebagai tersangka dan telah terjadi penahanan. Kasus yang menimpa MRD masih “jalan ditempat” tak kunjung disidangkan.
Ketua Forum Konsultasi dan Bantuan Hukum (FKBH) Karawang, Ade Sutarsa meminta pihak kepolisian adil dalam menangani masalah tersebut. Adil memberikan hak untuk MRD yang menjadi tersangka. Lalu, memberikan informasi kepada keluarga ketika ada pengembangan.
“Sejak penangkapan MRD ditahan di Polres Karawang. Komunikasi dengan keluarga menjadi tersendat. Bahkan, kemarin pemindahan MRD dari rutan Polres Karawang ke Lapas tidak ada informasi resmi kepada keluarga,” kata Ade Sutarsa, pendamping hukum MRD.
Menurutnya, komunikasi sangat dibutuhkan untuk menyiapkan segala hal nantinya dalam persidangan. Disini FKBH meminta keadilan, kepolisian harus fair. “Berikan kami ruang untuk mengumpulkan data dan bukti-bukti lainnya,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, pihak orangtua tersangka meyakini jika anaknya tidak bersalah. Dan harapkan dibebaskan tanpa syarat. “Kasus ini sudah 104 hari sejak penangkapan. Sedangkan keluarga minim komunikasi. Kita harapkan jangan sepihak dalam menangani kasus,” harapnya.
Langkah keluarga tersangka, Ade menyebutkan telah melakukan itikad baik. Tanpa pendampingan, mendatangi pihak keluarga dan meminta maaf. Bahkan, bersedia bertanggungjawab apa yang dikehendaki keluarga korban.
“Biaya masa depan anak misalnya. Keluarga tersangka menyanggupi hal itu. Dan ada itikad baik untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,” tambahnya.
Oleh karenanya, Sutarsa menegaskan agar pihak kepolisian fair. “Agar kita semua merasa adil dan tidak ada rasa diskriminasi hukum,” pungkasnya.(Tim Revolusi)
.png)
