UCAPAN RAMADHAN

SELAMAT IDUL FITRI REVOLUSI

'Advertisement'
ADVERTISEMENT

no-style

BREAKING NEWS

Loading...

OTT Mengejutkan! Wamenaker Immanuel Ebenezer Terseret Skandal, Puluhan Mobil & Motor Ducati Jadi Barang Bukti

8/21/25, 17:59 WIB Last Updated 2025-08-21T10:59:35Z


Jakarta, RevolusiNews
– Borok pejabat kembali terkuak! Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengguncang publik dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, sosok yang selama ini dikenal vokal di ruang publik.


Dalam OTT yang digelar Rabu malam (20/8/2025), KPK tidak hanya mengamankan Noel—sapaan akrab Ebenezer—tetapi juga menyita bukti-bukti kemewahan yang mengiris hati rakyat. Puluhan unit mobil mewah dan motor gede Ducati dipajang di halaman Gedung Merah Putih KPK, seolah menjadi saksi bisu kerakusan pejabat yang mengkhianati amanah rakyat.


Sedikitnya 10 orang ditangkap, terkait dugaan pemerasan perusahaan dalam pengurusan sertifikasi K3. Dugaan praktik kotor ini disebut telah berlangsung sistematis, memperjualbelikan kewenangan negara demi memperkaya kelompok tertentu.


Ironisnya, di tengah jutaan buruh yang masih berjuang dengan upah murah dan kondisi kerja tidak layak, justru pejabat yang seharusnya memperjuangkan nasib mereka terjerat skandal korupsi.


“Ini bukti bahwa korupsi di negeri ini bukan sekadar soal uang, tapi soal mental pejabat yang mabuk kekuasaan,” ujar seorang pengamat antikorupsi menanggapi kasus ini.


Pihak Istana memang sudah angkat suara, menyebut akan menghormati proses hukum. Namun publik bertanya-tanya: berapa lama lagi rakyat harus menonton drama busuk pejabat yang ditangkap KPK, sementara penderitaan buruh terus dibiarkan?


OTT terhadap Immanuel Ebenezer ini diprediksi menjadi salah satu skandal terbesar di tahun 2025. Kasus yang bukan hanya mencoreng nama Kementerian Ketenagakerjaan, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi pemerintahan yang kerap berbicara soal “bersih dari korupsi.”


Kini bola panas ada di tangan KPK. Publik menuntut transparansi, proses hukum yang tuntas, dan hukuman setimpal bagi siapa pun yang terbukti mengkhianati amanah rakyat.*Red


Komentar

Tampilkan

Terkini

Parlementaria

+