Revolusinews.id Fakfak - 9 Mei 2025 – Dalam rangka mempersiapkan Konferensi III Dewan Adat
Mbaham-Matta Fakfak yang akan diselenggarakan pada 5 November 2025 di Kabupaten
Fakfak, Papua Barat, kami menyampaikan perkembangan terkini. Konferensi ini
mengusung tema “Berpijak pada Kebenaran Pencipta, Alam, dan Manusia untuk
Pemulihan Negeri Papua”, sebagai wujud komitmen untuk memperkuat identitas adat,
harmoni sosial, dan pembangunan berkelanjutan.
Keberhasilan Konferensi Maghi (Qpoqpod Ntawa)
Pada hari Rabu, 7 Mei 2025, telah sukses terselenggara Konferensi Maghi (Qpoqpod
Ntawa) di Gedung KONI Kabupaten Fakfak, mulai pukul 10.00 sampai 17.00 WIT. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anak adat dari
berbagai etnis Nusantara, Tionghoa, Arab, suku-suku asli Papua, serta komponen
masyarakat yang telah berkontribusi menyukseskan kegiatan ini. Berkat partisipasi
semua pihak, terkumpul sedekah (dana) sebesar Rp155.440.000 (Seratus Lima Puluh
Lima Juta Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah).
Kami juga memohon maaf kepada masyarakat Fakfak yang belum menerima undangan
pada Konferensi Maghi. Hal ini tidak mengurangi semangat kebersamaan dalam
menyukseskan rangkaian tahapan menuju Konferensi III, sesuai ketentuan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Adat Mbaham-Matta Fakfak.
Alokasi Dana untuk Tahapan Konferensi
Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk mendukung tahapan kegiatan menuju
Konferensi III, baik melalui konferensi maghi yang telah diselenggarakan maupun
bantuan pemerintah kabupaten Fakfak, dengan rincian:
1. Kerapatan Marga (Wewowo Wartonggo) – 144 Marga
Panitia akan membentuk panitia Kerapatan Marga pada setiap marga di wilayah
hukum adat Mbaham-Matta. Setiap marga akan menerima dana awal sebesar
Rp1.000.000, yang akan disesuaikan berdasarkan populasi dan persebaran marga.
Total anggaran diperkirakan mencapai Rp144.000.000.
2. Musyawarah Wilayah Adat – 22 Subkomunal
Panitia lokal akan dibentuk di 22 subkomunal, yaitu: Karop, Uruang, Pattimuni,
Moron Tohtoha, Kapaur, Mahi Were Qpona, Pohonma Wodour Nggara, MoronMoron Tiri, Furwagi, Wiri Kihma, Warqpa, Youn ma, Ndotndot, Hamanmandi,
Ndandara, Moor, Sebyar, Arokwanas, Bedowanas, Mbambar, Opungger, dan
Niwenwan. Masing-masing subkomunal akan menerima dana sebesar
Rp10.000.000, dengan total anggaran Rp220.000
3. Musyawarah Bersama Suku-Suku Asli Papua dan Paguyuban Nusantara,
termasuk Etnis Tionghoa dan Arab
Kegiatan ini bertujuan membangun kebersamaan antara masyarakat Papua,
Nusantara, Tionghoa, dan Arab dalam semangat “Satu Tungku Tiga Batu (Tombor
Tonggo Ndongodonggo)”. Musyawarah akan menjadi wadah untuk mendengar
aspirasi dan kritik membangun demi kehidupan sosial yang harmonis di Fakfak.
Pembahasan Isu Strategis dalam Semangat Otonomi Khusus
Konferensi III akan membahas isu-isu strategis untuk memperkuat peran adat dalam
pembangunan, meliputi:
• Perubahan nama kedamatan/distrik dan kelurahan menjadi nama lokal adat.
• Penetapan marga asli di wilayah Mbaham-Matta.
• Penghormatan terhadap keluarga Tionghoa, Arab, dan Nusantara yang telah menjadi
bagian dari sejarah peradaban Mbaham-Matta.
• Penghargaan kepada guru perintis, penginjil, dan mubalig yang berperan di wilayah
ini.
Untuk mendalami isu-isu tersebut dan aspek strategis lainnya, konferensi akan
membentuk 9 komisi sebagai berikut:
1. Komisi Strategi dan Perencanaan Pembangunan Masyarakat Adat: Merumuskan
strategi jangka panjang dan perencanaan pembangunan berbasis adat yang selaras dengan otonomi khusus.
2. Komisi Pelestarian Warisan Budaya: Mengkaji dan melestarikan seni, tradisi, dan warisan budaya Mbaham-Matta, termasuk penggunaan nama lokal adat.
3. Komisi Resolusi Konflik Adat: Menyusun mekanisme penyelesaian konflik berbasis nilai-nilai adat untuk menjaga harmoni antar-marga dan komunitas.
4. Komisi Spiritualitas dan Ritual Sakral: Memperkuat peran spiritualitas adat dan pelaksanaan ritual sakral dalam mendukung kehidupan beragama yang harmonis.
5. Komisi Tata Kelola Lembaga Adat: Merumuskan struktur tata kelola pemerintahan adat yang sesuai dengan AD/ART dan peraturan daerah.
6. Komisi Pemilihan Pimpinan Adat: Menyusun prosedur dan kriteria pemilihan pimpinan adat yang demokratis dan mencerminkan nilai-nilai Mbaham-Matta.
7. Komisi Pendidikan dan Pengetahuan Lokal: Mempromosikan pendidikan berbasis pengetahuan lokal untuk generasi muda Mbaham-Matta.
8. Komisi Perlindungan Sumber Daya Alam: Mengembangkan strategi perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam berbasis kearifan lokal.
9. Komisi Advokasi Hak Masyarakat Adat: Mengadvokasi hak-hak masyarakat adat, termasuk pengakuan marga asli dan penghormatan terhadap komunitas Tionghoa, Arab, dan Nusantara.
Setiap komisi akan melibatkan perwakilan marga, subkomunal, suku-suku asli Papua, paguyuban Nusantara, etnis Tionghoa dan Arab, serta narasumber ahli untuk
menghasilkan rekomendasi strategis guna memperkuat peran Dewan Adat MbahamMatta dalam pembangunan berkelanjutan.
Rangkaian Kegiatan Pendukung
1. Dayung Tambang & Pentas Budaya Diselenggarakan pada 10 November 2025 di depan Kantor Dewan Adat, sepanjang
Kolam Thumburuni, dengan peserta berasal dari:
• 144 marga (masing-masing 10 peserta laki-laki dan 10 peserta perempuan).
• Etnis Papua dan Nusantara (masing-masing 10 peserta laki-laki dan perempuan).
Acara ini akan diikuti dengan Malam Pentas Budaya yang juga memperingati HUT Kota Fakfak ke-125 pada 16 November 2025.
2. Kupon Undian untuk Peserta dan Tamu
Setiap hari konferensi, kupon undian akan dibagikan dan diundi pada 11 November 2025 saat penetapan dan pengukuhan pimpinan Dewan Adat, dengan hadiah
menarik, seperti:
• 5 unit sepeda motor.
• 20 unit telepon genggam.
• Hadiah menarik lainnya dari sponsor.
Kehadiran Delegasi dan Narasumber Konferensi akan dihadiri perwakilan dari 7 Wilayah Adat Papua: Mamberamo-Tabi
(Mamta), Saireri, Lapago, Mepago, Doberay, Bomberay, dan Anim-Ha. Narasumber lokal dan nasional yang akan hadir meliputi:
1. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
2. Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP).
3. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
4. Motivator muda Papua, Jose Ohee (Kaka Jose). Ajakan dan Apresiasi
Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat Fakfak untuk berpartisipasi aktif
menyukseskan Konferensi III Dewan Adat Mbaham-Matta Fakfak, sebagai wujud
kebersamaan dalam semangat “Satu Tungku Tiga Batu” untuk pemulihan negeri. Kami
menyampaikan apresiasi mendalam kepada Polres Fakfak, Kodim 1803 Fakfak, dan Korem 182 Jazirah Onin Fakfak atas dukungan pengamanan, serta kepada para jurnalis dan media yang telah mempublikasikan kegiatan ini dengan antusias. Mari bersama wujudkan visi pemulihan manusia, alam, dan budaya Mbaham-Matta untuk masa depan Fakfak yang harmonis dan sejahtera. ( red )