revolusinews.id Subang - Dampak cuaca ektrim nampaknya menjadi berkah bagi pengrajin ikan asin di sentra pengrajin ikan asin di Pantura Subang Jawa Barat. Di sentra pengrajin ikan asin Muara Ciasem, Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Subang, produksi ikan melimpah. Pasalnya produksi ikan asin di masa cuaca ektrim bisa lebih banyak ketimbang musim kemarau biasa.
Selain tambah banyak produksi. Hasil kualitas ikan asinnya pun juga cukup bagus. Karena terik sinar matahari lebih panas menyinari ikan asin yang di jemur.
Udin, salah satu pengrajin ikan asin gesek di pesisir Muara Ciasem mengungkapkan, dengan kondisi cuaca panas ektrem seperti ini, produksi penjemuran ikan meningkat ketimbang musim panas sebelumnya. "Alhamdulillah, sekarang ini bisa lebih banyak produksi, saat ini cuaca bagus proses pengeringan ikan asin tidak lebih dari 1 hari. Namun jika cuaca kurang bersahabat proses pengeringannya 2 sampai 3 hari, saat ini memproduksi ikan asin mencapai 4 hingga 5 kwintal lebih selama cuaca ektrim ini.
Di sentra pengrajin ikan asin Muara Ciasem selain pengrajin ikan gesek juga pengrajin ikan rebusan, bahkan untuk ikan rebusan proses penjemuran ditengah cuaca ektrim hanya setengah hari ikan rebusan sudah kering, lanjut Udin.
Ditengah cuaca ektrim produksi ikan meningkat, pengrajin ikan asin mengeluhkan harga garam yang semakin melonjak harganya, dari sebelumnya Rp. 4.500 per Kg, kini menjadi Rp.5.500 per Kgnya. (ahd)